Saturday 27 September 2014

Holiday with my bestie to Bali..

Berawal dari sebuah ide gila untuk berlari (dari kenyataan, hahaha) Rinka dan seseorang di kantor (sebut saja Adhini) ingin liburan berdua saja..

Setelah menimbang-nimbang, mencari tanggal baik, bersemedi, dan berdiskusi panjang kali lebar kali tinggi sama dengan volume, akhirnya pilihan jatuh ke Bali. asal tahu saja, pilihan awalnya banyaak.. mulai dari Jepang, Korea, Belitung, Raja Ampat, Jogja, sampai akhirnya berujung di Bali. Memang sih pesona Bali ini susah dicari tandingannya (plus harganya kalo dibandingin ke Jepang menang murah haha)

Liburan kita selama 3 hari (tanggal 14 pulang pagi2 banget.. jadi ngga dihitung) dimulai di area Jimbaran, hari kedua di Ubud, dan terakhir di Seminyak (rencananya). semua anak-anak gaul jakarta yang dekat sama kita kayanya udah pernah kita tanyain tentang liburan ke Bali. minta itinerary lah, minta referensi hotel, restoran yang oke, tempat yang nge-hip, stalking path, instagram, sampe follow account ini itu buat cari wangsit tempat mana saja yang bakal dikunjungi. beberapa account itu antara lain : @thebalibible @baligo @geriabali @beautifuldestination 

ceritanya kita mau ngerasain jadi anak gaul yang bolak balik ke Bali dan cafe-beach club hopping itu apa rasanya... dan apa yang terjadi?? semua itinerary itu cuman berakhir di kertas, tidak ada yang kejadian. zzzz..

1. Perjalanan ke Bali
Plis deh yang namanya jodoh ya.. kita bertemu dengan orang dari building management yang sedang outing juga ke Bali. dan satu pesawat. ohmygawd udah jauh2 ke Bali ketemunya sama orang satu komplek yang suka ketemu di warung padang atau ayam bakar? perasaan perusahaan kita aja belum pernah ke Bali buat outing (loh kok curhat) anywaaay.. selain itu, ada kokoh2 (yang mengaku) contract manager La Senza, Guess, dsb. mengajak ngobrol di bis menuju pesawat..dia end up promosi La Senza enak dipake untuk pakaian dalam (hmm.. jangan2 dia juga pake) 

2. Jimbaran, Bali
Lapaar Lapaar! itu yang terbersit dari pikiran dua perempuan muda turun dari pesawat di tengah terik panasnya Bali. Kita musti berterima kasih kepada tripadvisor selaku penyelamat liburan kita kali ini, karena kalau lapar otak ini gabisa mikir, jadi kita terima apa saja yang ada di tripadvisor, hehe.. Kita berkunjung ke restoran Balique, Jimbaran. tempatnya unyu unyu.. dihiasi berbagai barang vintage, makanannya lumayan enak.. kita pesan nasi kuning gulai (Adhini) sedangkan Rinka makan burger.. nyum!
Balique restaurant, Jimbaran

Foooodddd!!!


kenyang.. saatnya main ke pantai! kita penasaran banget sama pantai yang dibicarakan orang-orang di dunia maya.. padang-padang, pandawa, dan terakhir suluban beach.. akhirnya kita memutuskan berkunjung ke padang-padang dan suluban beach.. sayangnya karena sore, airnya surut jadi tidak bisa melihat air biru jernih seperti yang ada di kebanyakan social media.. saran tips dan trik untuk datang ke pantai ini, datang agak pagi ke siang, jangan pakai aksesoris mencolok (Ada monyet di sekitar pantai Suluban), baju jangan heboh2 karena tangganya cukup terjal ke bawah.. kami bertanya ttg beach club ke Pak Gede, sopir kami selama di Bali, tapi dia bilang "kalau mba2 hanya mau lihat pantai, ngga usah beach club, mahal!" ternyata Pak Gede ini sehati sama kita.. maunya yang murah juga.. haha


Kita main di pantai ternyata bikin lapar lagi! makan di warung Yeye dekat situ saking (Sekali lagi) lapar.. dia punya berbagai kombinasi jus yang enak banget! makanannya seperti pepes, ikan bakar, dan tangkapan fresh hari itu. tapi buat kami minumannya enak banget, apalagi setelah dehidrasi di pantai.. de best!

Rock bar! dua anak nyasar, setelan anak pantai (celana pendek atasan oblong plus pashmina) mata setengah ngantuk, masih berusaha ke Rock bar demi melihat "apa sih yang ada di Rockbar kok hits banget kayanya" oke.. kita udah lihat, deburan ombaknya spekatakuler, minumannya mahal, habiskan, let's go back to the hotel and sleep...


3. Day two, Jimbaran, Ubud, and Bali Safari
Menginap di Rimba Jimbaran tapi tidak berenang di semua kolam renangnya? big NO-NO.. kita sengaja bangun pagi dan berenang di semua kolamnya of course!tapi kita baru baca di pamflet yang dibagikan kemarin oleh resepsionis bahwa ada private beach di Ayana resort yang bisa kita kunjungi juga karena kita menginap di Rimba.. Kubu beach, sepi, private, enak untuk leyeh-leyeh, gratis pula.. this is my kind of beach.. check out from Rimba jimbaran!

Lapaaar Lapaar! Bebek tepi sawah menjadi pilihan pertama di Ubud untuk makan siang hari ini.. Walaupun ada cabang di Jakarta, tapi makan di Bali punya rasa berbeda dong yaa... 

Mau berkunjung ke Antonio Blanco museum tapi sudah tutup huuhuu.. Pak Gede menawarkan Bali night safari, impulsively kita bilang "OK"! pertama kali berhadapan dengan singa hanya beberapa meter saja, pertama kali naik mobil kerangkeng dan di atasnya ada singa lapar yang terus-terusan mencari potongan ayam yang diumpankan dari penjaga tour.. pertama kali memberi makan wortel ke Gajah dan Zebra.. this is obviously the highlight of our trip! true, there is some annoying kid in the tour group, true, we feel somewhat scared that the lions are gonna pee on us (or eat us) but hey, it's what makes a good story right? 

4. Day Three, Ubud & Seminyak
Pak Gede sudah kita minta untuk arrange trip dengan Bali Bike adventures untuk hari ini.. tampaknya kita berdua adalah satu-satunya turis di hari itu... jadi seperti tur pribadi, berkeliling Kintamani Ubud, ditemani satu guide.. feel like a boss! diawali sarapan di hotel Room@Bali Ubud kami berangkat ke Kintamani dijemput guide.. menuruni jalanan berbukit, kanan-kiri sawah, udara sejuk, sesekali lewat sekumpulan anak SD yang mengucapkan sapaan hangat kepada kami (jujur, kapan terakhir kali di Jakarta kita menyapa orang yang tidak kita kenal?) dan berakhir dengan makan siang nasi organik di tengah hamparan sawah.. perfect day absolutely.. ternyata kehidupan beach club and cafe-hopping is not really for us.. we need some adrenaline, not too much, just a little is enough :)
Hello from Ubud

Masih dengan setelan bicycle pants, kaos oblong, dan keringat.. Adhini masih ingin berkunjung ke museum Antonio Blanco.. well, museumnya bagus, lukisannya bagus (please saya bukan komentator seni jadi maafkan komentar STD nya).. sayang kita lagi ga oke..untung dilarang foto juga.. 

Kejadian lucu ada di Seminyak waktu kita mau cari makan.. ada restoran lucu bagus di tengah sawah yang direkomendasikan Pak Gede.. tempatnya nampaknya High-end.. tertutup tembok dari luar, kita dengan pede nya masuk (ingat, masih dengan stelan kaos oblong, bicycle pants dan keringat) beberapa staff tampak tertawa melihat kita.. wah ada apa nih.. begitu kita masuk..ada cewe caem nyamperin, dress, dandan lengkap, rambut aduhay, kirain tamu di situ, ternyata staffnya. jleb langsung jiper malu masa kerenan staff nya daripada kita.. kita pasti dikira turis asal Cina nyasar nyari warung nasi bakar. oke, balik kanan cuss kabur daripada nambah malu bersanding sama tamu2 lain.. ntar kalo kita dandan aduhay kita ke sana lagi.. inget kami mba...

akhirnya makan di dekat situ, Gardin Bistro.. enak tempatnya, interiornya juga lucu..plus kita makan di area rada gelap biar ga malu kalau ketemu tamu lain yang ternyata caem2 juga.. kita makan malem sampe kenyang dan akhirnya tidur karena besok subuh sudah harus di airport... 

5.Pulang ke Jakarta
Brown feather Seminyak benar-benar nyaman.. satu-satunya yang kurang dari sini adalah obat nyamuk.. karena dekat dengan sawah jadi banyak nyamuk.. tapi di sini adalah tidur ternyenyak selama Rinka di Bali.. definitely a good place to stay with your friends.. oya the bed kinda squeak when you move, so i do not recommend for couple hihihihi

bye bye Bali see you again (hopefully) soon!!




Thursday 12 June 2014

Sabang, kota kecil di ujung Indonesia yang keren!


Lanjutan dari blog yang sebelumnya, sekarang kita berlanjut ke Sabang.. ini adalah highlight dari liburan kemarin! Aah senang sekali deh mengunjungi Sabang..
1.       Bagaimana cara menuju Sabang dari Banda Aceh?
Cara menuju Sabang dari Banda Aceh adalah naik Ferry..  tiketnya bisa dibeli di pelabuhan, atau bisa lewat tur dengan memesan sekitar beberapa hari sebelum keberangkatan. Harga tiketnya beragam sesuai dengan kelas yang dibeli. Ada bisnis, VIP, dan eksekutif. Kalau ekeskutif, posisinya di lambung kapal, VIP naik sedikit, kalau bisnis di paling atas. saran Rinka : bawa tas atau koper jangan yang besar-besar, karena ini seat “siapa cepat dia dapat” bukan seperti tiket pesawat yang telah dibooking nomornya (pengalaman juga karena bingung begitu masuk ferry)

Pelabuhan bebas Sabang
 
2.       Bagaimana tata busana atau berpakaian di Sabang?
Naaah, apabila berkunjung ke Sabang, silakan berbusana atau berpakaian seperti kamu mau berkunjung ke acara keluarga calon pasangan (baca : sopan, tapi lebih bebas, dan tidak usah pakai kerudung juga gapapa) baju renang juga cenderung bebas…  jadi bikini boleh? Ya boleh.. tapi pas di air aja ya.. begitu naik ke pantainya, siapkan baju penutupnya dan jangan berkeliling dengan baju terlalu seksi kalau tidak mau ditegur penduduk setempat..
Jangan lupa sunblock dan kacamata hitam yaaa… kalau perlu topi J

3.       Bagaimana transportasi selama di Sabang?
Sama seperti di Aceh, taksi atau angkutan umum tidak ada di Sabang. Kamu harus cari rental mobil atau motor. Jalanan di Sabang sedikit, namun medannya agak berbahaya, karena berlika-liku tanjakan turunan dan belokan tajam terutama daerah pegunungannya.. hati-hati yaa kalau mau bawa kendaraan sendiri..

 
4.       Di mana tempat menginap atau hotel di Sabang?
Tenang, pilihan tempat menginap di Sabang bervariasi sekali.. mau yang dekat dengan tempat snorkeling dan diving? Coba cari di sekitar pantai Iboih. Cari di daerah lain juga tidak apa-apa, Sabang itu kecil, jadi dari satu tempat ke tempat lain durasinya tidak lama.. range harganya bervariasi.. ada yang 300ribu-jutaan.. Kami kemarin menginap di Pade dive resort, sebuah butik hotel pinggir pantai yang agak terpencil (tepatnya di Balek Gunung) jadi sangat tenang dan relaxing, walaupun pantai di depannya tidak bisa dijadikan tempat berenang karena terlalu berkarang dan arusnya lumayan deras.. kalau mau backpacker, bisa coba Freddie's juga... apapun pilihannya, coba cek di agoda minimal 3 hari sebelum keberangkatan dan hubungi penginapan yang mau dipesan.. mau yang lebih murah? Homestay di rumah penduduk juga bisa.. yang paling murah lagi? balik hari aja.. naik ferry pagi, main2 di pantai, pulang pakai ferry sore harinya..

 
5.       Tempat wisata apa saja yang wajib dikunjungi di Sabang?
    a.       Pantai
    Tentunya pantai-pantainya Sabang yang indah ini tidak boleh dilewatkan… Beberapa pantai yang wajib dikunjungi adalah Pantai Sumurtiga, Pantai Kasih, Pantai Iboih, dan pantai Anoi Itam.. Pantai Sumurtiga adalah pantai pasir putih dan di sekitarnya ada penginapan seperti Santai Sumur Tiga (cocok untuk backpackers) this is absolutely breathtaking and beautiful!

Pantai Kasih, dekat dengan festival Sabang, yaitu sebuah area pinggir pantai dilengkapi jogging track, dan tempat duduk untuk menikmati sunset. Pantai Iboih, tempat persinggahan menuju pulau rubiah, yaitu pulau kecil tidak berpenghuni yang sekitarnya ramai dijadikan pusat snorkeling. Pantai Anoi itam, pantai berpasir hitam namun pemandangan bukitnya (gua jepang di atas bukit) sangat indah. 
 
Pantai Kasih
Sumur tiga beach
Bukit Jepang di Pantai Anoi Itam
Cobalah sewa kapal keliling pulau (kalau tidak sempat keliling pulau sabang, bisa keliling pulau rubiah saja selama 30 menit) Biaya sewa 1 kapal sekitar 350rb (pulau rubiah) sedangkan untuk pulau sabang (snorkeling trip) bisa 1jutaan. banyak pulau kecil di sekitar Sabang, seperti pulau Batok, pulau Klah, dsb. Tips nya, carilah rombongan atau bilang ke pihak kapal untuk mencarikan rombongan. Vendor yang menyewakan kapal sekaligus alat snorkeling banyak di pinggir pantai iboih, dan kemarin kita memakai master dive. Waktu kemarin kami ke sana, setengah hari sewa boat keliling pulau rubiah, sewa alat snorkeling, sewa guide, sewa kamera underwater, total sekitar 750rb. Mau lebih murah? Bawa peralatan sendiri ke Sabang, sewa perahu bermotor (tanpa atap) jadi lebih murah.
"Glass boat" ala sabang
Tolong pas snorkeling atau diving jangan merusak terumbu karang yah.. jangan dipegang, tapi boleh difoto, dilihat saja dari jarak berapa cm.. yuk kita jaga kelestarian alamnya...dan jangan buang sampah sembarangan di manapun yaa….
Gill and family
Dooryy
Nemo and family
b.Gunung berapi
Yup, kawah gunung berapi di Sabang juga bisa menjadi objek wisata.. lengkap ya Sabang, ada gunung, ada laut, ada danau..
 
c.Danau Aneuk Laot
Cukup foto dari atas saja karena pemandangannya bagus.. Konon katanya, danau aneuk laot ini tidak bisa dijadikan tempat berenang dan sudah banyak korban yang mencoba berenang di danau tersebut kemudian tidak balik lagi.. hiiiyyy….
 
d.Belanja kaos Sabang
Di sekitar pantai Iboih, banyak yang jual baju atau kaos sabang, dan kualitasnya pun beragam. Dengan kita membeli baju dan kaos tersebut paling tidak satu, lumayan membantu menggerakkan roda perekonomian Sabang.. masa kita terus menerus memperkaya negeri orang terus? Sekali-kali beli hasil karya anak bangsa.. (kampanye sedikit) 
 
e.Air terjun Pria Laot
Air terjun ini harus ditempuh dengan jalan kaki sekitar 20 menit.. hayoo yang doyan petualangan harus berkunjung ke situ..tapi air terjunnya kecil, dan bukan seperti Niagara juga siih…
 
f.Tugu Nol Kilometer
Naaah ini dia… masa ke pulau weh tapi tidak melihat ujung dari Indonesia seperti apa? Buat apa kita menyanyikan lagu “dari Sabang sampai Meerauke… “ waktu SD? Jangan lupa ambil sertifikatnya yaa..biayanya sekitar 30rb rupiah..
 
Tugu Kilometer Nol
 
6. Tempat makan atau wisata kuliner apa yang harus dikunjungi selama di Sabang?
Tempat makan di Sabang yang buka sampai malam hanya di kota, jadi kalau kalian menginap di pinggir kota, usahakan cari dulu tempat makan malam (atau hotel sudah menyediakan makan lebih bagus)

a. Babah Alue restaurant di Iboih
    Restoran ini menjual seafood standar seperti ikan, cumi, udang. Rasanya sangat sederhana, tapi justru itu yang membuat kami sangat suka.. bingung mau ngapain lain di Sabang? Di dinding kaca restoran Babah Alue ada things to do in Sabang that you won’t find in your guide book! *hayooo dicariiii*
 
b. Kencana restaurant
    Di sini dijual masakan rumahan orang Aceh.. jadi tahu masakan Aceh campur Padang (karena pemiliknya Aceh-Padang) seperti apa..menu yang dijual seperti gulai kepala kakap, tumis teri, dan gulai-gulai aceh lainnya menggugah selera setelah keliling pulau seharian J
 
c. Mie aceh dekat pelabuhan
    Ini random saja, namanya juga travelling, hehe… mie aceh yang dijual di sabang, porsinya tidak besar, harganya juga hanya 10rb rupiah..

d. Sate gurita di pulau rubiah
     Tempat makan di pulau rubiah biasanya disinggahi turis-turis yang selesai snorkeling atau main di pulau rubiah. Guritanya dipotong bagian tentakelnya dan dipotong kecil-kecil, ditemani sambal kacang. Dikira dagingnya ini akan alot seperti ban bekas, ternyata empuk banget! Enak banget dimakan terutama setelah snorkeling di sekitar pulau rubiah. Jangan membayangkan porsinya gede, tapi lebih seperti porsi sate ayam di Jakarta isi 10 tusuk lah.. ini aja kita ngga sempat foto karena makanannya langsung ludes!
 
e. Kue kacang hijau di Sabang
   Ini salah satu oleh-oleh dari kota Sabang. Seperti bakpia, namun sedikit berbeda. Bisa juga mengunjungi pabriknya loh di kota Sabang.. Dijual juga di kota Banda aceh jadi kalau lupa beli di Sabang bisa beli sebelum flight kembali ke kota asal.
 

Kota Sabang ini enak, nyaman, dan indah. Tapi pengalaman, kalau lebih banyak turis, lebih kotor keadaannya. Sudah sampai berbusa-busa mulut penduduk di sana untuk minta turis jangan dikotori alam kita, tapi tetap saja oknum-oknum tidak bertanggung jawab melakukannya. jangan jadi orang udik yah, yang buang sampah sembarangan, yang coret-coret, itu yang ngga peduli, itu yang nggak keren. Kita harus peduli! karena bersih itu indah, bersih itu keren! *kampanye*
 
 
 
 
 
Key words : wisata travelling aceh banda aceh sabang pulau weh liburan tempat kuliner hotel tempat menginap panduan wisata tips dan trik resort penginapan hotel berpakaian di sabang indonesia berpakaian di aceh berpakaian di sabang liburan 

Wednesday 4 June 2014

Liburan ke banda aceh


Liburan panjang di akhir bulan ini kami sekeluarga sempatkan untuk berkunjung ke rumah saudara-saudara di Banda Aceh sekalian mampir ke pulau Sabang yang konon katanya indah banget.. kebetulan keluarga suami adalah orang Aceh, jadi sebenarnya ini perjalanan pulang kampong suami dan mertua.. berangkat tanggal 24 May dan pulang tanggal 29 May, liburan kemarin benar-benar membuat pikiran kembali segar dan mood kembali oke!

Sebenarnya banyak tempat wisata di propinsi Aceh, seperti Danau Takengon, Lhokseumawe, dan berbagai kota-kota kecil lainnya di Aceh, namun perjalanannya bisa memakan waktu berjam-jam lamanya menggunakan mobil (yak, tidak ada pesawat) dari banda aceh, jadi lain kali saja deh kita berpetualang ke kota lainnya..

Kali-kali aja ada yang berpikiran untuk berlibur ke Banda Aceh, ini adalah hal yang paling sering ditanyakan (maaf yaa fotonya dikit.. kebetulan kamera ketinggalan di Jakarta :p ) :

BANDA ACEH

1.       Tata busana / pakaian yang harus atau sebaiknya dipakai di Banda Aceh

Ini pertanyaan yang PALING PERTAMA muncul begitu rencana pergi ke Aceh keluar dari mulut suami. Bayangan akan polisi syariah mencambuk penduduknya yang tidak taat peraturan Islam yang pernah kami tonton di National Geographic membuat kami bergidik (dan mungkin bukan kami saja, tapi orang-orang lain juga). Please deh, itu overrated banget. Media itu kan suka berita hangat bertabur bumbu.. kenyataannya di sana ngga segitunya kok.. Polisi syariah ini juga hanya berlaku di Banda Aceh, karena keluar sedikit dari kota Banda Aceh, tidak seketat itu lagi peraturannya… Intinya, Aceh itu kan propinsi yang menganut islam dengan sangat kuat, dan kita bertamu ke sana, tolong dihormati. Pakaiannya biasa saja kok :

Untuk perempuan, kalau bisa lengan panjang atau 7/8, celana panjang atau rok, dan siapkan selendang atau kerudung yang bisa dipakai untuk menutup kepala. Bagi non muslim, bukannya membatasi kebebasan berbusana, namun berpakaian tertutup juga menghindarkan tatapan-tatapan tidak enak dari orang-orang di sana. Ingat, kita ini bertamu ke daerah orang. Sama halnya apabila ke pantai.. jangan heran kalau para wanita memakai baju renang tertutup atau memakai baju lengkap untuk nyemplung ke air.

Untuk lelaki, biasa saja, kaos, celana panjang, atau celana pendek di bawah lutut (tolong buat para lelaki yang suka belanja celana pendek ketat dari T*PMAN, disimpan dulu di koper yaa) karena aurat laki-laki umumnya sih sudah tertutup dengan pakaian sehari-hari,

 

2.       Hotel tempat menginap di Banda Aceh

Banyak pilihan hotel tempat menginap di Banda Aceh, silakan cari di Agoda atau tanya teman… kalau Rinka kemarin menginap di Hermes Palace Hotel. Dulunya dikelola oleh Swissbell, sekarang manajemennya sudah berganti. Tipikal hotel merek besar tapi manajemennya orang Indo ya.. desainnya wah (pada jamannya), tapi sayang maintenancenya agak kurang.. banyak hotel baru juga di Aceh.. mulai dari hotel kecil sampai bintang 4.. saran Rinka, carilah yang dekat pusat keramaian, karena nanti kalau di luar kota, susah mencari makan dan pergi kemana-mana..

 

3.       Tempat wisata apa saja di Banda Aceh

Karena agenda utama adalah berkunjung ke rumah saudara-saudara, jadi tempat yang dikunjungi tidak banyak :

a.       Museum Tsunami

Memoir yang dibangun berisi tentang kejadian tsunami, perbaikan yang dilakukan, pihak yang berkontribusi, bahkan di lantai atas ada little science museum tentang gempa dan tsunami. Masuk ke museum tsunami tidak boleh membawa tas, jadi harus dititipkan di tempat penitipan tas di depan museum. Dompet, handphone, kamera boleh dibawa kok, siapa tahu mau foto-foto..  

b.      PLTD Apung

Kapal yang terdampar di kota Banda Aceh kini dijadikan pusat wisata dan tempat mengingat betapa  besar tsunami yang waktu itu terjadi. Rangkuman cerita tsunami juga bisa dilihat di museum tsunami.

c.       Masjid Baiturrahman

Masjid yang tetap kokoh berdiri walau diterjang tsunami. Rangkuman cerita tsunami juga bisa dilihat di museum tsunami.
Masjid Baiturrahman
 

d.      Lapangan Blang padang

Lapangan tempat lari pagi dan beraktivitas penduduk Aceh di akhir minggu.. enak, banyak pepohonan dan ada warung kopi kecil-kecil di sekitarnya

e.      Pantai Lhok Nga

Bukan hanya pantai ini saja, ada pantai Gosong, dan lainnya yang bisa dikunjungi, bersantai di pinggir pantai yang tenang, minum kelapa muda.. melihat anak-anak Aceh main bola… main pasir…   

 

4.       Bagaimana bepergian atau sarana transportasi ke dan di Banda Aceh

Banda Aceh bisa dituju menggunakan pesawat dari Jakarta, sudah banyak juga kok maskapai yang punya rute penerbangan ke sana..
Bandara Sultan Iskandar Muda
 
Untuk di Aceh, sayangnya, taksi tidak semudah di Jakarta, dan angkutan umum juga jarang. Rinka sarankan sewa mobil (kalau bisa sama driver) tinggal sebut tempat yang dituju, wuush langsung menuju ke sana. Lebih menghemat waktu daripada harus cari-cari jalan dengan membaca peta (kecuali tipe travelling backpacker yang doyan nyasar) plusnya, bisa ke kota-kota kecil juga sekalian menggunakan mobil rental itu.. konon kata suami yang pernah ke Lhokseumawe, pemandangannya nggilani! Bagus banget! Dan makanan lautnya juga berlimpah (not to mention lebih murah daripada Jakarta, dengan cita rasa Aceh yang unik). Obrolan dengan driver yang cukup berpengalaman juga menambah pengetahuan loh..

 

5.       Restoran atau wisata kuliner di Banda Aceh

a.       Mie Aceh Razali

Nah ini… makanan yang pasti dikenal sama orang-orang tentang Aceh pastinya adalah Mie Aceh.. ya kaan..konon ini yang terkenal di sana..tenang, yang di Banda Aceh tidak sepedas apa yang kalian rasakan di Jakarta kok.. (surprisingly) makanya lidah Rinka lebih cocok di Aceh, hihi..

b.      Atjeh Rayeuk

Kalo datang pas jam makan siang, biasanya penuuh… terus, jangan pesan ikan bakar syalala yang ada di menu yang ditawarkan, pesan ayam tangkap saja.. karena next menu-menu yang dihidangkan mirip dengan teknik di restoran padang..  semua dihidangkan, dan bayar apa yang kita makan saja.. Gulai pli’u, asam keu’eung (namanya agak-agak lucu, tapi enak loh) makanlah semuanya, halal dan enak kok!

c.       Seafood Banda

Seperti biasa saja, ada kota dekat pantai, pasti ada restoran seafood, dijamin seafoodnya segar..
at Seafood Banda resto
 

d.      Warung kopi!

Yak.. budaya aceh yang gemar minum kopi membuat warung kopi menjamur di sana.. mulai dari yang pinggiran sampai yang besar.. umumnya akan disertai dengan cemilan kecil di meja… sekali-kali coba warung kopi dan pesan kopi khas aceh yang terkenal..

 
Blog selanjutnya akan berkisar ttg sabang… ditunggu yaaaah!

Tuesday 1 April 2014

No one knows your body better than yourself

Pagi-pagi, weekdays, sudah nge-blog.. well, selagi cuti sakit, kayanya ngeblog adalah kegiatan yang tidak membuat capek tetapi masih sedikit bermanfaat.. 

Rinka sudah cuti sakit dari hari Jumat 28 Mar 2014.. month end, diserang sakit.. untungnya ada backup yang selalu siap sehat sedia (mi, beribu maaf kalo ninggalin kerjaan yang banyak banget :p ) sakit apa? kok lama sekali? Rinka sakit herpes zoster.. atau singkatnya zoster..

Mungkin ada yang sudah tahu zoster itu apa.. untuk yang belum tahu, herpes zoster, seperti temannya herpes lainnya, disebabkan oleh virus. Virus Varicella zoster  sebenarnya bisa ada di dalam tubuh semua orang, namun bersifat tidak aktif. Semua orang yang sudah pernah sakit cacar air bisa sewaktu-waktu mengalami Herpes Zoster, karena virus tersebut pada dasarnya sudah ada di dalam tubuh. Ketika tubuh sedang kelelahan atau sistem imun sedang rendah, virus ini bisa menyerang.. Herpes memiliki jenis yang berbeda-beda, dan Herpes zoster berbeda dengan herpes yang ditularkan lewat kemaluan atau perilaku seksual. pada tahap parah, Herpes Zoster bisa menyebabkan rasa sakit seperti sakit pinggang, sakit punggung, dan lainnya, bukan hanya sekedar perih. walaupun umumnya menyerang orang tua, tetapi bukan tidak mungkin menyerang orang muda.

Gejalanya apa? Nah ini yang mau Rinka bagi.. kalau diingat-ingat, 2 hari tepatnya hari Selasa sebelum bintik-bintik itu mulai muncul, Rinka merasakan perih di kulit paha. Perih ini hanya di beberapa area, tidak seluruh paha. perih ini rasanya sama dengan perih luka sehabis menggaruk kulit terlalu keras. awalnya Rinka tidak merasa itu adalah gejala yang penting dan tetap melakukan kegiatan seperti biasa, sampai  perihnya lama-lama seperti terbakar. anehnya, pada permukaan kulit tidak tampak ada ruam merah atau bintik-bintik...Pada hari Kamis malam suami bersikeras bahwa itu bukan gejala normal, dan Rinka dibawa ke dokter. kaget, karena pada saat ke dokter, pada paha kanan tempat rasa perihnya berasal, muncul bintik-bintik seperti jerawat-jerawat kecil dan berkelompok. Pada hari itulah Rinka divonis Herpes Zoster dan diperintahkan untuk cuti 7 hari, diikuti pemberian obat, sampai obatnya habis, baru boleh masuk kantor lagi.. 

Nah, yang mau Rinka share sebenarnya adalah, Rinka bersikeras bahwa perih di kulit itu adalah perih biasa dan bukan sesuatu yang serius. perasaan bersalah muncul lebih jauh bahwa ternyata virus bisa ditularkan lewat sentuhan kulit 2 hari bahkan sebelum bintiknya muncul. dengan kata lain, semua orang kantor bisa saja ada yang tertular oleh Rinka (please, semoga nggak ada) 

Orang dewasa seringkali menyepelekan gejala penyakit yang tubuh timbulkan. entah alasannya adalah tidak ingin manja, atau memang tidak tahu bahwa itu adalah suatu gejala dari penyakit yang serius. bukannya mau menakut-nakuti, tetapi terkadang dokter juga memiliki pengetahuan terbatas karena dokter tidak merasakan apa yang kita rasakan. itu juga yang menekankan pentingnya "get a second opinion" atau pergi ke dokter lain untuk mendapatkan pendapat lain, siapa tahu dokter kedua (atau ketiga dan seterusnya) bisa menyelesaikan masalah yang kita alami. seperti judul artikel ini, siapa yang kenal tubuh kita lebih baik selain kita sendiri?

Rinka hanya berdoa semoga tidak ada orang lain yang tertular.. dan juga berjanji untuk lebih memperhatikan keadaan tubuh sendiri dan mendengarkan apabila tubuh memberikan sinyal-sinyal tertentu. jangan ada yang namanya penyesalan deh, kesehatan itu adalah anugerah terindah yang diberikan Allah kepada manusia. karena tanpa kesehatan, bagaimana kita akan menikmati rezeki yang lain?  



Saturday 1 February 2014

Liburan di Turki.. Antalya

Minggu, 29 Desember 2013

 Hari Minggu yang mendung mengawali perjalanan kami di Antalya. Sesuai dengan apa kata website dan berbagai narasumber, kota di pesisir Turki ini memang sering sekali hujan di bulan Desember. Hujannya tanggung, gerimis-gerimis sangat kecil tapi sepanjang hari tidak berhenti. Tapi kita sudah sampai di Antalya, masa kita hanya diam di hotel?
 Untungnya hotel yang Kami tempati, Best western Hotel, dekat dengan Old City Antalya. Old City adalah peninggalan kota zaman dahulu yang arsitektur bangunannnya masih dijaga dan tidak berubah seperti Turki zaman Sultan dahulu. Menarik sekali, karena gang-gang kecil itu memiliki suasana Eropa zaman dahulu. 
 Hari Minggu, dan mendung sepanjang hari. Kehidupan di Antalya mulai sangat siang, sekitar jam 11 siang toko-toko baru mulai buka. Kami mencoba mencari tempat tour atau penyewaan mobil yang bisa kami sewa. Namun apa daya, beberapa tempat yang kami kunjungi, tutup karena itu adalah hari Minggu. Ada yang buka, tetapi ternyata penyewaan mobil tersebut tidak memiliki supir di hari Minggu untuk mengantarkan Kami ke mana-mana. Alhasil setelah berkeliling Old City, ada satu tempat tour yang buka! Yeaay! Kami mendaftarkan diri untuk day tour keesokan harinya. Kami mendaftarkan diri untuk mengunjungi Perge, Aspendos, Side. Harga tournya 55 Euro per orang. PIlihan untuk tour di bulan Desember memang sedikit dikarenakan cuaca dan low season. Tetapi umumnya harga tournya adalah sekitar 50 Euro/orang sudah termasuk makan siang dan tiket masuk atraksi turis. Berikut adalah beberapa website tour yang bisa digunakan kalau mau berkunjung ke Antalya :
  Di  dalam Old City ada beberapa peninggalan bersejarah yang bisa dikunjungi. Contohnya adalah 
- Clock tower (seperti menara dan di atasnya ada jam)
- Broken minaret(pertama kali dibuat sebagai kuil, kemudian diubah menjadi gereja, kemudian masjid, gereja, dan terakhir masjid lagi pada masa Sehzade Korkut)
- Hidirlik Tower (menara pertemuan antara City walls dan sea walls)
- Hadrian's gate (gerbang yang dibuat khusus untuk menghormati Kaisar Roma, Hadrian ketika berkunjung pada tahun 130)

 Awalnya kita sempat berpikir bahwa akan ada seperti museum kecil yang menjaga semua peninggalan tersebut dan ada biaya masuknya. Ternyata peninggalan-peninggalan tersebut hanya dijaga sebuah pagar dan tampaknya tidak terawat. Bahkan seperti Hadrian's gate, satu-satunya Gerbang masuk Old City yang bentuknya masih bertahan seperti masa jayanya dahulu, digunakan sebagai gerbang keluar masuk Old City seperti itu saja tanpa usaha perawatan lainnya... Sayang sekali..
Harbour view
Hidirlik tower



Hadrian's gate

The harbour


















 Seluruh peninggalan ini bisa dicapai dengan berjalan kaki. Yah memang sedikit berolahraga, karena di Antalya, tampaknya semua orang (sampai kakek nenek) ke mana-mana berjalan kaki. Ditambah, di Old City, gang kecilnya tidak semuanya bisa dilewati mobil. Taksi pun hanya taksi kecil yang bisa lewat.
Ujung dari Old City adalah Harbour atau pelabuhan. Di Antalya, pada musim panas terutama, perahu-perahu kayu yang didesain unik bisa disewa oleh turis untuk menyusuri pesisir Antalya dan melihat kota Antalya dari laut. Namun di musim dingin seperti Desember, kapal yang beroperasi sedikit dan pemandangan tertutup oleh kabut tipis.
 Akhirnya Kami memutuskan untuk makan siang dan berjalan-jalan saja di sekitar Old City tanpa menaiki perahu sewaan. Untuk makan siang, cobalah kafe di dalam Old City. Kafe-kafe kecil yang menawarkan minum Turkish tea atau makan siang seafood segar tangkapan nelayan sekitar, patut dicoba. Kafe yang Kami coba adalah Mermerli CafĂ©, kafe di puncak tebing yang menawarkan pemandangan luar biasa. Pemandangannya betul-betul indah dan memang tergolong kafe yang agak mahal di sana. Kami makan ikan tangkapan hari itu, yaitu Seabass. Hanya dipanggang, dengan sedikit bumbu, namun segar sekali. Harganya 80 TL atau sekitar 480rb rupiah untuk ikan seberat 800 gram. Papa mertua yang biasanya sangat pemilih untuk makanan, sampai menambah porsinya untuk makan ikan segar ini.. hmm.. teringat ini jadi lapar...
Mermerli Restaurant
Pemandangan saat makan siang











Senin 31 Desember 2013


Jam 07.30 Kami sudah bersiap sarapan di hotel karena jam 08.00 Kami akan dijemput oleh tour. Kami akan berkeliling melihat kota Antalya dan peninggalan-peninggalannya yang terkenal. Anggota tour ini benar- benar beragam, yaitu Korea, Taiwan, Indonesia, India, dan Bulgaria.
 First stop, Kami dibawa menuju Perge. Kota masa lalu yang menjadi pusat arkeologi terdekat dari kota Antalya. Patung, bejana, pokoknya hampir semua benda yang ada di Antalya Museum ditemukan di sini. Pertama kali masuk ke Perge, akan tampak pilar-pilar tinggi yang di sekelilingnya adalah bekas ruangan-ruangan seperti toko. Ternyata itu adalah Agora, sebuah pusat perdagangan kota yang menjadi jantung kota pada masa itu. Agora tidak hanya berada di Perge. Semua kota pada zaman dahulu memiliki Agora. Kalau dibayangkan, Agora itu adalah mall di zaman sekarang. Selain itu, di sini ada public baths yang menggunakan batuan khusus agar air yang disimpan di dalam saluran tersebut tetap hangat di musim dingin, namun sejuk di musim panas. Satu lagi yang unik, di masa lampau, pasti satu kota memiliki donatur tetap untuk perkembangan kotanya, dan orang tersebut sangat kaya. Perge memiliki satu donatur, Lady Plancia Magna yang bahkan dibuat patungnya ukuran orang normal dan kini dipajang di Antalya Museum.
Perge
tour di Perge


Agora di Perge

jalan di kota Perge


















 Next stop, Aspendos. Aspendos adalah teater yang dibuat menggunakan teknik Romawi kuno. Perbedaan antara teater Romawi dan Yunani adalah, teater yang dibuat menggunakan teknik Yunani biasanya dibangun dengan alam di sekitarnya, jadi selain menonton pagelaran yang berlangsung, penonton bisa melihat luas dan jauh ke alam sekitarnya. Namun, bangsa Romawi menyukai penontonnya focus kepada pertunjukan, sehingga dia membangun sebuah teater yang tertutup dari dunia luar (walaupun tetap tanpa atap) dan hasilnya adalah teater tersebut memiliki teknik peredaman suara yang sangat bagus. Beberapa artis seperti Luciano Pavarotti dikabarkan pernah berkunjung dan menyanyikan lagu di Aspendos. Salah satu hiburan lainnya adalah di sini kita bisa berfoto dengan gladiator! Well, bukan gladiator betulan, karena dia hanya menggunakan kostum. Tenang, dia tidak akan menipu, karena hasil fotonya bisa diambil di gift shop official Aspendos di dekat pintu masuk.
Aspendos Teater
 Side, adalah tujuan Kami berikutnya. Ini adalah salah satu kota pelabuhan terkenal karena menyimpan banyak peninggalan di Antalya. Side artinya adalah Pomegranate. Di Turki terutama di Antalya, Pomegranate juice sangat popular dan dijual mulai dari kios kecil sampai restoran mahal. Begitu bus berhenti di parkiran, tour guide Kami hanya memberikan arahan di mana lokasi peninggalan yang bisa Kami lihat. Selebihnya, waktu bebas..  warung dan kios kecil yang menjajakan souvenir sangat banyak di sini, namun MAHAL. Rinka sarankan untuk hanya berjalan-jalan dan tidak menghabiskan uang di sini. Kafe-kafe yang terletak di tepi pantai Side sebenarnya juga lucu, namun sayang udara musim dingin yang cenderung kelabu membuat pemandangannya sedikit terhalang. Side memiliki beberapa tempat yang bisa dikunjungi,
-     - Agora (hanya bisa dilihat dari luar, karena sedang direnovasi)
-    - Temple of Apollo (jangan masuk, karena bayar. Foto-foto saja dari luar. Ini adalah kuil untuk menyembah dewa Apollo)
-     - Necropolis (pemakaman kuno)
-     - Great Turkish bath (tempat pemandian umum Turki yang terbesar di masanya. sayangnya kurang terawat, dan berada di belakang kios-kios souvenir di Side)
-     - foto bersama unta (ini terletak di dekat Agora Side, namun Rinka tidak tahu harganya karena hanya melihat)
Temple of Apollo
Great Turkish Bath


Agora

Gerbang masuk Side
  
















 Tour guide Kami bertanya, berapa hari yang akan Kami habiskan di Antalya.. begitu Kami menjawab hanya 3 hari, dia merespon “disaster.. disaster.. you can not visit Antalya in just three days” dan ternyata betul, Kami merasa sangat kurang karena ternyata Antalya tidak bisa dikunjungi hanya dalam 3 hari. Lucunya, sepanjang tour dia sedikit (agak banyak sih) curhat mengenai kurangnya perhatian pemerintah terhadap Antalya. Situs kuno yang ditemukan di Antalya jumlahnya sangat banyak, tetapi tidak dirawat dan banyak yang dicuri oleh orang. Kemudian sedikit pula orang masih tidak tahu tentang Antalya, padahal ini adalah kota yang sangat indah. bahkan di situs travelling sekaliber tripadvisor dan lonelyplanet, Antalya juga belum dieksplor sedalam itu... well, kami bisa menjadi salah satu duta Antalya dong! :p
 selain itu, sebagai seorang muslim, dia menceritakan masa jaya orang muslim zaman dahulu di Turki dan peninggalannya yang fantastis. Sekarang sisanya hanyalah sholat 5 waktu (yang mungkin juga banyak yang ditinggalkan) kemudian “nothing”. Kami menjadi tersentil dengan ucapannya mengingat kami satu-satunya keluarga muslim di tour tersebut. Semoga umat muslim bisa kembali berjaya seperti pada masa lampau.

 Last stop, Manavgat waterfall. Nothing special menurut Rinka sih, kecuali airnya yang luar biasa bersih dan kebiru-biruan. Ada tukang foto yang menawarkan foto bersama burung kakaktua kalau suka.. walaupun Rinka kurang mengerti hubungan antara waterfall dan burung kakaktua.  

Manavgat waterfall
 Walaupun masih ingin berjalan-jalan, tetapi tour hari ini harus disudahi karena sudah saatnya pulang ke hotel masing-masing dan beristirahat :) See you tomorrow!