Tuesday 14 January 2014

Liburan di Turki.. Istanbul part 2 & Antalya

Jumat, 27 Desember 2013
Hari kedua perjalanan Rinka dan keluarga.. Kita sudah book tiket sebelumnya untuk full day tour Bosphorus Cruise, Dolmabahce Palace, Pierre Lotti Hill, dan Asian Hill sudah termasuk makan siang dan tiket masuk semua atraksi. Nama tour yang Rinka dan keluarga pesan adalah Senkron Travel agency yang dipesan melalui Hotel Ambassador tempat kita menginap. Harga tour ini adalah 70 Euro per orang per tour. Tetapi untuk paket yang lain bervariasi antara 35-90 Euro.
Setelah sarapan, kita dijemput jam 8 pagi di lobi hotel, kemudian bergabung dengan anggota tour lain dan langsung ke pelabuhan untuk menaiki cruise dan menyusuri Golden Horn, yaitu bagian dari Selat Bosphorus yang bersejarah. PIlihan pemandangan terbaik ketika menaiki cruise adalah di atas dek kapal, dan langsung saja Rinka dan suami naik ke bagian atas sementara papa dan mama mertua turun ke bagian dalam bawah kapal di mana tertutup dan bebas angin laut. Ketika kapalnya bergerak, wuuushh angin dingin langsung menerpa muka.. mungkin kalau itu bukan musim dingin akan lebih terasa enak.. tetapi pemandangannya sangat bagus untuk dilewatkan dan sepanjang perjalanan hampir semua turis mengambil gambar melalui kamera mereka yang super canggih (betul, hampir semuanya menenteng kamera canggih berbagai macam model SLR layaknya fotografer canggih)
 
menunggu kapal berangkat
pemandangan dari cruise



suasana di atas dek kapal

pemandangan dari cruise

Masjid Dolmabahce palace

Pemandangan dari dek dalam kapal

Rumeli fortress dilihat dari cruise
 Turun dari cruise sebentar, kita langsung menuju Dolmabahce Palace. Istana yang luar biasa bagus ini adalah benar-benar tempat tinggal Sultan sejak 1856 sampai dengan Turki berubah menjadi bukan kerajaan lagi. Presiden Turki pertama, Mustafa Kemal Ataturk menggunakan istana ini sebagai tempat peristirahatan saat musim panas. Sekarang Dolmabahce Palace dijadikan museum dan terbuka untuk umum, namun tutup pada hari Senin dan Kamis. Namun terkadang Dolmabahce Palace digunakan juga untuk pertemuan penting pejabat Negara seperti KTT. Sayangnya dilarang foto-foto di dalam Dolmabahce Palace. Lagipula, mata kita sibuk untuk melihat betapa bagusnya istana tersebut. Toh mata kita adalah kamera terbaik di dunia J. Menurut Rinka dan keluarga, Dolmabahce palace adalah the highlight of the tour.
pintu samping Dolmabahce Palace
Gerbang Dolmabahce Palace


Taman menghadap laut

Kolam utama


 Setelah dari Dolmabahce palace, sisa perjalanan ini akan ditempuh menggunakan bus dan kita langsung menuju tempat makan siang, yaitu di atas cruise. Makanan yang disediakan sih tidak terlalu spesial, yaitu salad (appetizer), kebab dengan nasi(main course) dengan penutupnya adalah Baklava (dessert).
Nah ini bagian yang jadi pengalaman unik juga selama di Istanbul, kita pergi mengunjungi salah satu showroom hasil kerajinan kulit di Istanbul, namanya adalah “Best”. Turki adalah salah satu penghasil kerajinan kulit terbesar di dunia, dan banyak merk ternama yang memakai bahan dasar kulit asli diproduksi di Turki. Kunjungan dimulai dengan masuk ke dalam ruangan besar yang dindingnya berwarna pink menyala. Di tengah ruangan tersebut ada catwalk dan kursi-kursi ditata mengelilingi catwalk tersebut. Setelah seluruh anggota tour duduk, tiba-tiba lampu mati dan mulailah lampu disko dan lagu techno bermain layaknya peragaan busana desainer ternama. Model-model untuk jaket kulit mulai keluar membawakan desain yang berbeda-beda. Semua model menggunakan nomor sehingga apabila ada penonton yang tertarik untuk membeli bisa mencatat dan membelinya sesudah peragaan busana keluar. Setelah 15 menit peragaan busana, kita diperbolehkan masuk ke area showroom hasil kerajinan kulit. Penampilannya sih tidak berbeda dengan factory outlet yang ada di Bandung, namun koleksinya jelas lebih berkualitas. Kalau di Jakarta koleksi semacam ini mungkin bisa didapatkan di toko bermerk dan harganya mencapai 7 juta ke atas. Namun di Turki harga yang didapatkan bisa setengahnya atau kurang untuk kualitas yang sama.
Selanjutnya, Pierre Loti Hill. Pierre Loti Hill, sebuah bukit tempat seorang penulis suka merenung dan menulis bukunya yang terkenal tentang keindahan Turki. Sebelum menuju ke view pointnya terdapat berbagai macam toko kecil menjual pernak pernik Turki dan di atas terdapat café kecil kalau mau bersantai sejenak menikmati pemandangan kota Istanbul. Kemudian kita turun menggunakan cable car. Persis seperti di taman mini atau ragunan, perjalanan cable car ini memakan waktu 5 menit (tidak ada rasanya kalau menurut Rinka) jadi tidak terlalu worth it.
Pemandangan dari Pierre Lotti Hill
 Perhentian terakhir dari tour, adalah Asian Hill. Ini adalah bukit tertinggi di Istanbul di mana pemandangannya adalah Asian side dan European side sekaligus selat Bosphorus. Istanbul adalah satu-satunya kota di dunia yang terletak di dua benua, yaitu Eropa dan Asia. Asian side kebanyakan berfungsi sebagai tempat tinggal karena biaya tinggalnya lebih murah. Namun pusat bisnis Istanbul berada di European side sehingga kemacetan pagi hari adalah Asia menuju Eropa, dan sore hari pulang kerja adalah Eropa menuju Asia. Di Asian Side, terdapat café untuk bisa bersantai dan  menikmati minuman hangat seperti Turkish tea/coffee dan kue-kue khas Turki.
Cafe unyu Asian Hill
Nama cafe di Asian Hill










 Setelah Asian Hill, seluruh anggota tour diantarkan kembali ke hotel masing-masing jam 18:30 (tournya mulai dan selesai pada waktu yang tepat terima kasih kepada seluruh anggota tour yang tepat waktu juga) dan ini kurang lebih merangkum perjalanan Rinka dan keluarga hari ini.
Sabtu, 28 Desember 2013
Hari ini adalah hari bebas dan hari terakhir Rinka dan keluarga di Istanbul (hiks) sejauh ini belum seluruhnya merupakan pengalaman yang sangat menyenangkan!
Jam 8:30 setelah sarapan Rinka dan suami pergi ke Topkapi palace sementara papa dan mama mertua memilih untuk bersantai-santai dan berjalan-jalan sekitar hotel. Tiket masuk Topkapi palace adalah 25 TL dan Harem 15 TL Kita langsung saja antri dan masuk ke dalam museum ketika gerbangnya baru saja dibuka. Tips : datang lebih pagi, di saat orang-orang belum masuk ke museum. Jam buka jam 09:00. Karena siang akan sangat penuh
Tujuan dari kunjungan Rinka dan suami adalah melihat koleksi Islam yang ditawarkan oleh Topkapi, seperti pedang Rasulullah dan sahabat-sahabat Beliau, rambut Rasulullah, Tongkat nabi Musa, dan lain-lain. Sayangnya kita lupa membawa informasi apapun seperti peta atau paket audio, hahaha… untungnya kita datang pagi, dan rencana terbaiknya adalah masuk ke setiap ruangan museum, dan tidak ada satupun yang terlewat! Semua ruangan kita datangi, mulai dari sejarah jam, keramik, baju zirah, alat perang, baju sultan, dan perhiasan-perhiasan Sultan. Tenang, bahasa yang ditulis adalah bahasa Inggris jadi tidak apa-apa kalau tidak ingin ikut tour audio dan sejenisnya. Kita sampai berpikir ini orang zaman dahulu super kaya sampai bingung uangnya mau diapain mungkin yaa.. Emas, Rubi, Zamrud, ditaruh di karpet. Perhiasan sebesar telapak tangan dipakai sebagai kalung, dan bahkan baby craddle saja terbuat dari emas. Subhanallah masa jayanya Islam.. Tips : beli tiket gabungan yang 3 hari itu kalau memungkinkan, atau kalau punya waktu lebih, belilah tiket untuk pergi ke Harem (tempat wanita Sultan) tapi kalau tidak, kunjungi saja istana Topkapinya,karena tiketnya harganya terpisah.
Gerbang depan Topkapi Palace
Taman di dalam Topkapi


Summer resting villa

Harem
















 Di luar Topkapi palace, ada toko souvenir, dan di dalamnya ada tempat foto dengan pakaian Turki seharga 20 TL per foto (minimal 2 foto yang dibeli) fotografernya perempuan, dan orangnya sangat ramah dan menyenangkan. Namanya Alexandra, orang Serbia. Begitu Rinka dan suami bilang kita adalah orang Indonesia, dia senang sekali katanya sahabatnya di Istanbul adalah orang Indonesia. Senang rasanya bertemu dengan orang seramah itu selama perjalanan, bukan?
Jam 14:00 kita sudah harus ada di bandara karena pesawat ke Antalya boarding jam 16:00 jadi kunjungan Rinka dan suami bergegas makan siang. Kami makan siang di restoran The Han, sejalan dengan jalan menuju hotel. Ini bukan berdasarkan review dan semacamnya, kebetulan lewat, dan di depan tokonya, pegawainya selalu terlihat membuat Traditional Turkish pancake yang sangat menarik, jadi Rinka memutuskan untuk makan siang di situ. Ternyata makanannya enak! Kami memesan Turkish pancake dengan isi bayam dan keju. Seperti martabak, tapi tipis dan renyah. Kalau tahu masakan Meksiko Quesadilla, naah ini mirip dengan Quesadilla. Solusi makanan cepat dan hangat selain kebab J
The Han Restaurant
 Bandara domestic dan internasional itu berbeda tempatnya dan agak jauh, jangan lupakan itu pada saat naik taksi. Tinggal menunggu deeh berangkat ke Antalya.
Perjalanan pesawat yang lumayan penuh goncangan membuat Rinka tidak bisa konsentrasi beristirahat, belum lagi hujan badai di luar sehingga jarak pandang sangat pendek semakin membuat Rinka yang duduk di dekat jendela takut. Firasat Rinka betul, karena setelah kurang lebih 30 menit berputar-putar di angina hujan, pilot memutuskan untuk pergi ke bandara kota terdekat yaitu Dalaman dikarenakan cuaca buruk di Antalya. Penumpang gelisah, karena info terakhir yang diberikan kapten adalah kita akan diterbangkan lagi menuju Istanbul. Waduh, bagaimana ini? Karena perjalanan darat dari Dalaman menuju Antalya adalah 4 jam dan hotel di Antalya sudah dipesan. Setelah 20 menit, sang pilot akhirnya memutuskan untuk mencoba kembali ke Antalya setelah diberitakan bahwa cuaca di Antalya sudah membaik. Alhamdulillah Kita bisa mendarat dengan selamat di Antalya di tengah cuaca buruk. Dari yang rencananya jam 7 sudah sampai hotel Antalya, kita baru mendarat jam 10 malam. Setelah mengambil bagasi, kita semua lelah, pusing, tiba-tiba taksi yang kita pesan dari hotel memutuskan untuk pulang ke hotel dan tidak menjemput kita lagi karena ketidakpastian dari maskapai. MasyaAllah ini cobaan Antalya… Kita tidak bisa masuk kembali ke dalam bandara sedangkan tidak ada ruang tunggu di luar, sedangkan di luar hujan deras. Akhirnya kita terpaksa mengambil taksi tawaran dari travel agent sekitar airport (akan banyak orang yang mencoba menawarkan taksi seperti di bandara Soekarno Hatta. Berhati-hatilah dengan penipu, lebih baik ambil taksi resmi saja) seharga 50 Euro untuk mengantarkan kita ke hotel. Tarif taksi termahal dari Airport ke Old City Antalya adalah 35 Euro, jadi 50 Euro luar biasa mahal. Untungnya mobilnya besar jadi muat seluruh koper Rinka dan keluarga. Kalau menggunakan taksi kecil, bisa-bisa harus menggunakan 2 taksi.
Cobaan belum berhenti di situ, sopir taksi ini tidak tahu jalan menuju Hotel Best Western Antalya. Kita dibawa berkeliling di tempat yang sama berkali-kali. Akhirnya kita dipandu mobil polisi (yak saudara, mobil polisi!) untuk menuju hotel Best Western. Ternyata namanya dahulu adalah hotel Krishna, dan sopir taksi belum familiar dengan Hotel Best Western. Kita langsung check in dan istirahat. Pegawai hotel meminta maaf karena sudah tidak menjemput kami di bandara dan proses check in nya juga lumayan cepat jadi bisa masuk kamar dengan cepat.
Istirahat yang cukup, semoga besok pagi cuaca membaik….

Sunday 5 January 2014

Liburan di Turki.. Istanbul part 1

Hi all,

Dari total perjalanan 6 hari (25-31 Desember 2013) berikut Rinka akan share itinerary perjalanan dari 25-26 Desember 2013 di Istanbul, Turki. Ceritanya nyicil ya.. sedikit2 dulu..

Rabu, 25 Desember 2013 (Jakarta-Istanbul)
 Cuti Natal! walaupun Rinka tidak merayakan, tetapi ikut merasakan kegembiraan cuti Natal.. malam ini Rinka dan keluarga berangkat menuju Turki dan boarding jam 20.40 sampai di Turki jam 06.40 pagi waktu Turki. perbedaan waktu Turki (GMT+2) dan Jakarta, Indonesia(GMT+7) adalah 5 jam, jadi kalau di Jakarta jam 10 pagi, maka di Turki baru jam 5 pagi. Rinka naik Turkish Airlines, perjalanan 1 jam ke Singapura untuk transit sekitar 1 jam, dan menempuh 10 jam sisanya ke Turki, Istanbul. 
 Antrian di bandara Soekarno Hatta seperti biasa, seperti antrian bayar kasir di Mall Jakarta selama periode diskon, penuh sekali! antrian lama ini memakan waktu kurang lebih hingga 1 jam. Perjalanan menuju Singapura terasa biasa saja, karena hanya 1 jam. setelah transit di Singapura, semua hand luggage dibawa keluar pesawat, mengambil kartu transit yang disediakan oleh petugas bandara (ini jangan sampai lupa, kalau tidak mau dimarahi dan dipelototi petugas bandara di gerbang check in) dan tidak ada waktu tunggu, langsung check in masuk kembali ke pesawat (efek telat berangkat karena antrian pesawat di Jakarta).  Ternyata waktu transit ini digunakan untuk membereskan pesawat dan menyediakan selimut, sendal pesawat, sikat gigi, sumpal telinga, dan kaos kaki dari Turkish airlines di tiap kursi pesawat (lengkap kap kap kap). Tips dari Rinka : di tas kabin, untuk yang perempuan bawa pembersih makeup (kalau bisa tissue pembersih saja) lalu sabun muka dan moisturizer agar kulitnya tetap sehat dan bersih. Jangan lupa jaket untuk dipakai setelah turun pesawat kalau cuaca dingin. 
Pemandangan dari pesawat
 Penumpang pesawat kali ini barengan dengan yang akan melaksanakan ibadah umroh. bukan bermaksud untuk tidak sopan, tetapi biasanya kamar mandi pesawat akan menjadi sangat kotor dan jorok setiap kali ada rombongan ini. Rinka tidak menyalahkan para rombongan umroh, tetapi ini sekedar masukan untuk pemandu rombongan umrah yang membaca artikel ini, untuk mengingatkan rombongannya cara menggunakan kamar mandi, dan di mana tempat buang sampah kalau di kamar mandi kabin pesawat, yaitu di sebelah wastafel (biasanya sebelah kanan) dan tinggal ditekan saja, karena untuk menghemat tempat. Banyak juga rombongan umroh yang tidak mengerti bahasa inggris, sehingga para pramugari sulit juga berkomunikasi dengan mereka. kan Rinka malu juga, karena sesama orang Indonesia jadi terkesan kalau ada orang Indonesia kamar mandinya jadi jorok. 
 Tidur di pesawat untuk beberapa orang mungkin sangat mudah, tetapi tidak bagi Rinka. untungnya, pada waktu penerbangan memang sudah jam tidur (salah satu tips memilih jadwal terbang) dan tinggal menunggu sampai di Istanbul!

Kamis, 26 Desember 2013 (Istanbul)
 Tepat waktu sampai di Istannbul! jam 06:40 artinya jam 11:40 di Jakarta.
 Siapkan jaket! Istanbul dingin sekali! pagi-pagi suhunya 12 derajat celcius pada hari itu. 
 Karena Rinka orangnya sangat ingin semuanya teratur (hahaha) Rinka sudah arrange transportasi dari airport ke hotel dengan menginfokan nomor penerbangan pada saat reservasi hotel (ini gratis loh, coba cek pada waktu memilih hotel, apakah ini juga menjadi complimentary service). Sopir dari hotel sudah bersiap dengan papan nama suami dan melaju lah kita menuju hotel di cuaca Istanbul yang terang dan langit yang bersih (dan dingin).
Pemandangan sepanjang jalan
  Hotel yang Rinka dan suami pilih adalah Hotel Ambassador di Istanbul (boleh cek di tripadvisor, reviewnya bagus kok..) kenapa memilih hotel ini? alasannya mudah sekali, selain ini adalah hotel yang terletak di Sultanahmet (Old city), dia juga harganya affordable. Rinka sudah mempelajari lusinan hotel sebelum akhirnya jatuh pada pilihan yang satu ini. untungnya ini adalah keputusan yang tepat! hotelnya tidak terletak di jalan besar, tetapi belok sedikit ke jalan kecil, jadi tidak terlalu bising. cukup berjalan kaki sekitar 5 menit ke Hagia Sophia, Blue Mosque, Basilica Cistern, dan Topkapi palace. Di depan hotel ada restoran bagus, jadi kalau kepepet, bisa makan di situ saja.. Tips dari Rinka : sebaiknya memilih hotel di area Sultanahmet, karena banyaknya atraksi turis di sana dan mudah mencari makanan.  
Lobby Hotel Ambassador

Hotel Ambassador

  







Kamar hotel di lantai 4

Area sarapan, pemandangan Hagia Sophia

Pilihan menu sarapan
















  Asiknya lagi, kamarnya papa mama mertua diupgrade menjadi kamar di lantai 5, yaitu kamar paling atas dan lebih besar ukurannya, no charge! karena kamarnya sedang tidak dipakai, begitu kami datang, sudah bisa langsung check in tanpa biaya tambahan. oh how I love this hotel. Resepsionis Hotel, Mr Sinan sangat membantu dalam menginformasikan pilihan tur, tips dan trik belanja, dan sangat ramah. Kami langsung book salah satu tour untuk besoknya, yaitu Bosphorus cruise tour full day termasuk mengunjungi Dolmabahce Palace. Sayangnya show Whirling Dervish/Belly dance sudah fully booked untuk hari itu, jadi tidak bisa nonton deh selama di Istanbul :( 
 Setelah beres-beres koper Rinka dan keluarga langsung menuju salah satu restoran random yang kita temui untuk makan siang, dan jalan-jalan di Hagia Sophia dan sekitarnya. Hagia Sophia, begitu kita datang sekitar jam 1 siang, sudah ramai dan antriannya mengular. tiba-tiba ada seseorang tourguide random yang menawarkan jasa tour tanpa antrian dengan biaya ekstra yaitu 20 TL per orang. sebenarnya ini terhitung mahal, mengingat biaya masuk Hagia Sophia adalah 25 TL per orang. Kemudian melihat lagi antrian panjang masuk Hagia Sophia dan penerbangan panjang yang ditempuh Rinka dan keluarga tadi malam, tanpa menawar Kami langsung menerimanya. Tips dari Rinka : datang pagi-pagi kira-kira jam 9 untuk masuk Hagia Sophia dan kalau mau tourguide, tawarlah dalam harga total, jangan harga per orang.   
Hagia Sophia sangat indah, dan mendengarkan penjelasan dari tour guidenya benar-benar menambah ilmu. 
Hagia Sophia

penjelasan sebelum masuk Aya Sofia

kaligrafi Allah dan Muhammad di dalam Aya Sofia
salah satu mosaic yang bercerita pemimpin


Tour guide di Aya Sofia









 Setelah itu, Rinka dan suami melanjutkan jalan-jalan ke Hippodrome dan Blue Mosque sementara mama dan papa mertua istirahat di hotel.
Hippodrome adalah semacam arena pacuan kuda jaman dahulu dan pertama kali dibuat di jaman Istanbul masih bernama Byzantium. Hippodrome saat ini menjadi lapangan Sultanahmet square yang luas dan terdapat 3 karya seni di atasnya, yaitu Serpent Column , Obelisk of Thutmose III dan Walled Obelisk. Ketiga karya seni ini dipajang oleh para pemimpin di jamannya karena Hippodrome adalah pusat kota dan sangat ramai didatangi orang-orang untuk berjudi di pacuan kuda.
Obelisk of Thutmose III
 Saatnya sholat dulu di Blue Mosque! Masjid yang luar biasa indah ini dibuka untuk pengunjung setelah waktu sholat utama (1 jam setelah adzan), sedangkan bagi yang ingin melaksanakan ibadah sholat bisa langsung masuk ke dalam setelah melepas sepatu dan meletakkannya di kantong plastik yang disediakan. sebelum masuk, wanita diwajibkan memakai penutup kepala (untungnya syal yang Rinka pakai adalah sekaligus pashmina jadi tidak usah pinjam). Area di dalam dibagi menjadi area sholat untuk lelaki, area turis, dan area sholat wanita. Area sholat untuk lelaki luas dan antara area lelaki-wanita dipisahkan oleh pagar sepinggang orang dewasa. Wanita tidak akan bisa masuk ke area lelaki karena dijaga oleh penjaga masjid. 
area sholat laki-laki

atap di Blue mosque










Setelah mengunjungi blue mosque, Rinka dan suami berencana mengunjungi Topkapi palace. sayangnya, sudah jam 3 pada saat kita ke sana, dan Topkapi palace akan tutup jam 4 sore (tertulis di papan di area tiket masuk). wah sayang sekali kalau berkunjung hanya 1 jam, karena konon katanya di dalam sana selain banyak ruangan, ada pedang nabi dan seejarah islam lainnya. jadi kita hanya foto-foto di area taman Topkapi dan mengunjungi Istanbul Archaelogical Museum. 
taman di depan Topkapi palace

taman di depan Topkapi palace









Istanbul Archaelogical museum, yaaa namanya juga museum, isinya adalah semua peninggalan sejarah yang ditemukan di situs sejarah Istanbul agar bisa diteliti dan dijaga. isinya sangat beragam, dan hanya butuh waktu 1 jam untuk berkeliling di dalam sini. Tiket masuknya adalah 10 TL, murah kan? kalau mau bisa juga sewa audio tour yang disewakan dengan harga 10 TL/pcs (kalau tidak salah ingat). Tips dari Rinka : sewa satu untuk berdua (atau group), jadi bisa lebih hemat, dan yang memegang audio tour bisa jadi tour guide yang lain, hehe... 
peninggalan Mesir kuno


museum bagian keramik

Keramik Turki

Area museum

Mumi salah satu pemimpin Turki

Sarkofagus dari mumi sebelumnya

area patung

Mozaic exhibition

Peninggalan yang ditemukan di Istanbul

Ukiran dan pahatan yang sangat indah dan detil





































 Kemudian Rinka dan suami pulang ke hotel untuk istirahat.. Sekian dulu jalan-jalan di hari pertama Rinka dan keluarga di Istanbul.. blog berikutnya adalah tentang tour di Bosphorus dan Topkapi palace.. good night!

-Rinka-


Friday 3 January 2014

Liburan di Turki..Planning

Waw ini pertama kalinya Rinka bikin blog di internet..

Postingan pertama Rinka berisi tentang rencana liburan akhir tahun 2013 di Turki bersama suami tercinta dan papa mama mertua...tapi selain itinerary selama di negeri indah ini, ada sedikit latar belakang, ilmu, tips dan trik juga kalau-kalau ada yang mau liburan ke sana..

Kenapa Turki?
Ide pertama untuk pergi ke Turki awalnya berasal dari suami, yang mengaku keturunan Turki (dari kakek buyut buyut buyut yut yut yut) jadi dia merasa harus pulang kampung ke sana.. well, siapa yang ngga mau pergi ke tempat seindah Turki? Ada beberapa alasan kenapa Turki perlu menjadi places to go before you die :
1. Udara bersih (dibandingkan Jakarta, kota-kota lain umumnya memang selalu tampak lebih baik)
2. Mayoritas muslim, jadi di mana-mana ada masjid dan makanan halal
3. Aspek sejarah islami nya sangat berlimpah
4. Kotanya luar biasa bersih, trotoar lebar jadi nyaman untuk berjalan kaki
5. Akses ke mana-mana gampang

Kapan enaknya berkunjung ke Turki?
Sebenarnya Turki nyaman untuk dikunjungi sepanjang tahun.. tapi yang paling ramai adalah musim panas dan menjelang musim semi.. yaitu sekitar bulan April-Juni.. Rinka sarankan kalau yang tidak terlalu suka ramai, pergilah di musim gugur, di saat itu udara cukup dingin, tapi belum terlalu dingin, dan masa liburan telah berakhir jadi tidak banyak tempat yang tutup... Rinka dan keluarga berkunjung di bulan Desember, pada saat musim dingin. Tenang, musim dingin di Turki tidak bersalju lebat seperti kebanyakan negara Eropa, hanya udara dingin dan suhu di Turki di bulan ini berkisar antara 6-15 derajat celcius tergantung kota yang dikunjungi. Ada baiknya selalu memantau perkiraan cuaca di internet untuk tahu trend cuaca di Turki, karena tidak seperti di Jakarta, mereka memakai perkiraan cuaca sehari-harinya, terutama di kota yang cuacanya sering berubah seperti di pesisir.

Tur atau arrange sendiri?
Kebetulan karena Rinka pergi dengan papa mama mertua yang sudah pernah ke sana, plluuss Turki adalah kota yang sangat mudah dimengerti aksesnya.. jadi kita tidak menggunakan tur, dan memilih arrange semuanya sendiri. Menurut Rinka, keputusan untuk lewat tur atau arrange sendiri punya kelebihan dan kekurangan masing-masing..

Tur
+ segalanya sudah diurus, tinggal bayar, semuanya beres
+ ada pemandu yang akan menjaga, memandu, menjawab pertanyaan dan keluhan sepanjang perjalanan
- membutuhkan waktu lebih panjang
- restoran dan hotel yang dipilih kadang tidak sesuai selera

Arrange sendiri
+ waktunya bisa lebih disesuaikan dengan kebutuhan, mulai dari kapan berangkat, kapan pulang, dan lamanya
+ bisa memilih hotel sendiri, tujuan nya mau ke mana saja
- lebih mahal --> ini relatif sih, bisa juga jadi lebih murah
- lebih butuh persiapan ekstra

Kota apa yang ingin dikunjungi?
Tentunya, kalau ikut tur semua paket perkenalan Turki akan dikeluarkan.. kota-kota dan atraksi wajib Turki akan masuk ke dalam rencana perjalanan. Tapi, waktu yang tersedia untuk cuti kemarin lumayan sempit, yaitu 7 hari (termasuk sempit untuk perjalanan ke Turki, yang umumnya memakan waktu 10-14 hari). Jadilah EO dadakan ini (baca: Rinka) bekerja. website yang sangat berguna untuk menentukan pilihan adalah
http://www.tripadvisor.com/
http://www.lonelyplanet.com/
http://www.goturkey.com/en/
dan juga beberapa blog yang Rinka lupa namanya.. hehe.. Ada tips untuk arrange liburan sendiri, coba browsing itinerary tour yang tersedia, seleksi tempat mana saja yang mau dikunjungi, dan mulai buat itinerary yang mirip.. jangan lupa ada beberapa kota yang enaknya dikunjungi pada musim-musim tertentu...
Tetapi menurut Rinka ada beberapa tempat yang sangat menarik untuk yang pertama kali ke Turki dan enak dikunjungi sepanjang tahun:
a. Istanbul
Kota yang wajib dikunjungi untuk yang pertama kali ke Turki. Tempat paling menarik untuk dikunjungi di Istanbul adalah Hagia Sophia (atau Aya Sofia), Topkapi Palace, Blue Mosque, Dolmabahce Palace, Pierre Lotti Hill, Asian Hill, Bosphorus cruise, dan lainnya. Tips : tolong diingat ada jadwal tutup untuk beberapa tempat seperti Topkapi Palace (tutup hari Selasa), Hagia Sophia (tutup hari Senin), dan Grand Bazaar (tutup hari Minggu.. kalau ingin menyaksikan jadwal show seperti whirling dervish, ada baiknya book sehari sebelumnya (bisa lewat hotel, kalau hotel menyediakan) atau datang langsung di Hodja Pasha.
Hagia Sophia
 b. Cappadocia
Daerah pegunungan yang terkenal dengan atraksi balon udaranya. daerah ini menyimpan bebatuan dari pegunungan yang unik dan tidak ada di tempat lain selain Cappadocia. Hotelnya juga diukir di pegunungan berbatunya jadi terasa sangat unik dan romantis. tetapi tempat ini banyak sekali daerah terjalnya, dan umunya atraksinya berbau nature. jadi kurang cocok untuk papa mama mertua. mungkin kalau nanti ada rejeki lagi Rinka dan suami akan honey moon ke sini (aamiiinn). Untuk menuju ke Cappadocia, bandara terdekat adalah Nevsehir atau Kayseri. dari situ perjalanan menggunakan bus ke Cappadocia. kalau menggunakan tur, seluruh kota yang akan dikunjungi semuanya menggunakan bus. makanya perjalanannya bisa memakan waktu hingga 14 hari.
Cappadocia


c. Pamukkale & Ephesus
Pamukkale adalah air panas yang terbentuk secara alami di antara batuan limestone yang unik. formasinya yang betul-betul indah membuat ini dinamakan Pamukkale (Cotton castle dalam bahasa Turki). Sedangkan Ephesus adalah kota antik jaman dahulu yang masih dijaga sampai sekarang. Nah ini agak tricky, ternyata untuk menuju 2 tempat mengagumkan ini, kita tidak bisa langsung seperti di Istanbul. Bandara terdekat adalah Izmir, kemudian ke Pamukkale dan Ephesus menggunakan bus. kalau di Indonesia, seperti Borobudur. kita tidak bisa langsung ke Borobudur, tetapi penerbangan ke bandara terdekat seperti Jogja, kemudian naik kendaraan ke Magelang. Tetapi jangan takut, di Izmir juga banyak atraksi menarik karena Izmir termasuk kota kecil yang maju.
Ephesus
Pamukkale

d. Antalya
Kota terakhir yang Rinka browse, tetapi menjadi kota tujuan yang akhirnya didatangi. Kota ini mungkin tidak terlalu terkenal seperti Istanbul, tetapi pamornya cukup terkenal kok.. di sini banyak jejak sejarah yang terpengaruh oleh Romawi, Yunani, dan tentunya Islam. jadi sangat menarik melihat semuanya menyatu dalam satu rangkaian jejak sejarah. Antalya terletak di pesisir pantai, jadi cuacanya kadang-kadang hujan, terutama di musim dingin seperti Desember. Tidak seperti Pamukkale, Ephesus dan Cappadocia, di Antalya, atraksinya terletak dekat dengan pusat kota jadi bisa ditempuh lewat darat tidak terlalu lama.. Atraksi yang terkenal antara lain adalah Ancient city of Perge, Aspendos, Side, dan berbagai air terjun di Antalya.
Perge


Apa yang harus disiapkan sebelum pergi ke sana?
Pertama, tiket dan paspor.
- coba search di internet untuk tiket yang paling murah saja.. tapi FYI, penerbangan ke sana kurang lebih 11 jam.. jadi cobalah cari penerbangan yang agak nyaman dengan kualitas maskapai yang terjamin..
- Paspor, jangan lupa selalu lihat kapan tanggal expirednya... kalau mendekati 6 bulan, segera update!
- Tambahan, tidak apa mengeluarkan uang ekstra untuk asuransi penerbangan, karena namanya juga di negri orang, kalau ada apa-apa sulit juga kalau tidak punya pegangan...
- dan juga, fotokopi semua dokumen, terutama paspor dan tiket. dan simpan di tempat terpisah..

Kedua, Visa
Untuk mendapatkan visa, sangat mudah! tidak perlu lagi Visa On Arrival, cukup daftar lewat e-visa, pembayaran menggunakan credit card (dijamin aman) dan voilla! tinggal print dan jadilah e-visa untuk dibawa.. benar-benar memotong waktu antrian setelah kita landing di sana. ini adalah website yang bisa diakses untuk e-visa :
https://www.evisa.eu.com/ --> dikelola swasta
https://www.evisa.gov.tr/en/ --> dikelola pemerintah
Tapi untuk berjaga-jaga, simpanlah nomor kedutaan Indonesia di Turkey.. Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi kan?

Ketiga, Hotel
Sudah tahu akan pergi ke kota mana di Turkey? kalau sudah, asik nih.. tinggal searching di internet hotel2 apa saja yang cocok untuk kamu. Sekedar tips, untuk tahu hotel yang cocok untuk kamu di Turki, ada beberapa hal yang harus diperhitungkan :
- biaya (berapa banyak yang mau kamu habiskan untuk hotel)
- fasilitas (jangan mau hanya murah tetapi tidak dapat apa-apa, bandingkan semua range harga dengan apa yang didapat.. free wifi biasanya jadi incaran hotel anak muda untuk posting foto2 di turki, hihi)
- lokasi (sudah murah, dapat fasilitas enak, tapi jauh dari mana-mana? sama saja susah dong.. perkirakan akan lebih banyak mendatangi atraksi mana, lokasi hotel jangan jauh2 dari situ.. karena berdasarkan pengalaman Rinka dan keluarga, berjalan kaki di Turki sangat nyaman, jadi kurangilah naik taksi karena rawan penipuan)
- Review (biasanya Rinka dapat dari Agoda atau tripadvisor). review penting loh, apalagi jumlah reviewernya sudah banyak (utamakan yang reviewernya sudah banyak, dan ratingnya bagus) tetapi tidak usah terlalu diperhatikan komen-komen kecil negatif karena itu yaa biasanya lagi apes aja..

Keempat dan terakhir, baju dan sepatu
sudah searching tentang cuaca di kota Turki yang mau didatangi? baguus.. karena itu akan berpengaruh terhadap apa yang akan kamu pakai nanti.. Secara umum, saran dari Rinka bawalah ini :
- jaket yang bertudung, karena kadang-kadang suka hujan di seluruh Turki..
- sunblock (walaupun cenderung sejuk, sinar UV tetap berbahaya buat kulit)
- kacamata hitam (biar keren)
- sepatu tahan air(tidak usah bawa banyak sepatu, bawa 1 cukup)
- sendal hotel, siapa tahu di hotel yang kamu book tidak menyediakan sendal
- tidak usah bawa universal adapter, colokan biasa saja, karena colokan di Turki sama dengan Indonesia, kepala 2 bundar kecil
- obat-obatan
- sambal (kalau ada yang kurang cocok dengan lidah kebab)

untuk persiapan, sekian dulu yaaah... semoga cukup membantu kalau ada yang membutuhkan.. blog berikutnya adalah tentang perjalanan Rinka dan keluarga di Turki... stay tuuune! Good night!

- Rinka Apsari-