Thursday 12 June 2014

Sabang, kota kecil di ujung Indonesia yang keren!


Lanjutan dari blog yang sebelumnya, sekarang kita berlanjut ke Sabang.. ini adalah highlight dari liburan kemarin! Aah senang sekali deh mengunjungi Sabang..
1.       Bagaimana cara menuju Sabang dari Banda Aceh?
Cara menuju Sabang dari Banda Aceh adalah naik Ferry..  tiketnya bisa dibeli di pelabuhan, atau bisa lewat tur dengan memesan sekitar beberapa hari sebelum keberangkatan. Harga tiketnya beragam sesuai dengan kelas yang dibeli. Ada bisnis, VIP, dan eksekutif. Kalau ekeskutif, posisinya di lambung kapal, VIP naik sedikit, kalau bisnis di paling atas. saran Rinka : bawa tas atau koper jangan yang besar-besar, karena ini seat “siapa cepat dia dapat” bukan seperti tiket pesawat yang telah dibooking nomornya (pengalaman juga karena bingung begitu masuk ferry)

Pelabuhan bebas Sabang
 
2.       Bagaimana tata busana atau berpakaian di Sabang?
Naaah, apabila berkunjung ke Sabang, silakan berbusana atau berpakaian seperti kamu mau berkunjung ke acara keluarga calon pasangan (baca : sopan, tapi lebih bebas, dan tidak usah pakai kerudung juga gapapa) baju renang juga cenderung bebas…  jadi bikini boleh? Ya boleh.. tapi pas di air aja ya.. begitu naik ke pantainya, siapkan baju penutupnya dan jangan berkeliling dengan baju terlalu seksi kalau tidak mau ditegur penduduk setempat..
Jangan lupa sunblock dan kacamata hitam yaaa… kalau perlu topi J

3.       Bagaimana transportasi selama di Sabang?
Sama seperti di Aceh, taksi atau angkutan umum tidak ada di Sabang. Kamu harus cari rental mobil atau motor. Jalanan di Sabang sedikit, namun medannya agak berbahaya, karena berlika-liku tanjakan turunan dan belokan tajam terutama daerah pegunungannya.. hati-hati yaa kalau mau bawa kendaraan sendiri..

 
4.       Di mana tempat menginap atau hotel di Sabang?
Tenang, pilihan tempat menginap di Sabang bervariasi sekali.. mau yang dekat dengan tempat snorkeling dan diving? Coba cari di sekitar pantai Iboih. Cari di daerah lain juga tidak apa-apa, Sabang itu kecil, jadi dari satu tempat ke tempat lain durasinya tidak lama.. range harganya bervariasi.. ada yang 300ribu-jutaan.. Kami kemarin menginap di Pade dive resort, sebuah butik hotel pinggir pantai yang agak terpencil (tepatnya di Balek Gunung) jadi sangat tenang dan relaxing, walaupun pantai di depannya tidak bisa dijadikan tempat berenang karena terlalu berkarang dan arusnya lumayan deras.. kalau mau backpacker, bisa coba Freddie's juga... apapun pilihannya, coba cek di agoda minimal 3 hari sebelum keberangkatan dan hubungi penginapan yang mau dipesan.. mau yang lebih murah? Homestay di rumah penduduk juga bisa.. yang paling murah lagi? balik hari aja.. naik ferry pagi, main2 di pantai, pulang pakai ferry sore harinya..

 
5.       Tempat wisata apa saja yang wajib dikunjungi di Sabang?
    a.       Pantai
    Tentunya pantai-pantainya Sabang yang indah ini tidak boleh dilewatkan… Beberapa pantai yang wajib dikunjungi adalah Pantai Sumurtiga, Pantai Kasih, Pantai Iboih, dan pantai Anoi Itam.. Pantai Sumurtiga adalah pantai pasir putih dan di sekitarnya ada penginapan seperti Santai Sumur Tiga (cocok untuk backpackers) this is absolutely breathtaking and beautiful!

Pantai Kasih, dekat dengan festival Sabang, yaitu sebuah area pinggir pantai dilengkapi jogging track, dan tempat duduk untuk menikmati sunset. Pantai Iboih, tempat persinggahan menuju pulau rubiah, yaitu pulau kecil tidak berpenghuni yang sekitarnya ramai dijadikan pusat snorkeling. Pantai Anoi itam, pantai berpasir hitam namun pemandangan bukitnya (gua jepang di atas bukit) sangat indah. 
 
Pantai Kasih
Sumur tiga beach
Bukit Jepang di Pantai Anoi Itam
Cobalah sewa kapal keliling pulau (kalau tidak sempat keliling pulau sabang, bisa keliling pulau rubiah saja selama 30 menit) Biaya sewa 1 kapal sekitar 350rb (pulau rubiah) sedangkan untuk pulau sabang (snorkeling trip) bisa 1jutaan. banyak pulau kecil di sekitar Sabang, seperti pulau Batok, pulau Klah, dsb. Tips nya, carilah rombongan atau bilang ke pihak kapal untuk mencarikan rombongan. Vendor yang menyewakan kapal sekaligus alat snorkeling banyak di pinggir pantai iboih, dan kemarin kita memakai master dive. Waktu kemarin kami ke sana, setengah hari sewa boat keliling pulau rubiah, sewa alat snorkeling, sewa guide, sewa kamera underwater, total sekitar 750rb. Mau lebih murah? Bawa peralatan sendiri ke Sabang, sewa perahu bermotor (tanpa atap) jadi lebih murah.
"Glass boat" ala sabang
Tolong pas snorkeling atau diving jangan merusak terumbu karang yah.. jangan dipegang, tapi boleh difoto, dilihat saja dari jarak berapa cm.. yuk kita jaga kelestarian alamnya...dan jangan buang sampah sembarangan di manapun yaa….
Gill and family
Dooryy
Nemo and family
b.Gunung berapi
Yup, kawah gunung berapi di Sabang juga bisa menjadi objek wisata.. lengkap ya Sabang, ada gunung, ada laut, ada danau..
 
c.Danau Aneuk Laot
Cukup foto dari atas saja karena pemandangannya bagus.. Konon katanya, danau aneuk laot ini tidak bisa dijadikan tempat berenang dan sudah banyak korban yang mencoba berenang di danau tersebut kemudian tidak balik lagi.. hiiiyyy….
 
d.Belanja kaos Sabang
Di sekitar pantai Iboih, banyak yang jual baju atau kaos sabang, dan kualitasnya pun beragam. Dengan kita membeli baju dan kaos tersebut paling tidak satu, lumayan membantu menggerakkan roda perekonomian Sabang.. masa kita terus menerus memperkaya negeri orang terus? Sekali-kali beli hasil karya anak bangsa.. (kampanye sedikit) 
 
e.Air terjun Pria Laot
Air terjun ini harus ditempuh dengan jalan kaki sekitar 20 menit.. hayoo yang doyan petualangan harus berkunjung ke situ..tapi air terjunnya kecil, dan bukan seperti Niagara juga siih…
 
f.Tugu Nol Kilometer
Naaah ini dia… masa ke pulau weh tapi tidak melihat ujung dari Indonesia seperti apa? Buat apa kita menyanyikan lagu “dari Sabang sampai Meerauke… “ waktu SD? Jangan lupa ambil sertifikatnya yaa..biayanya sekitar 30rb rupiah..
 
Tugu Kilometer Nol
 
6. Tempat makan atau wisata kuliner apa yang harus dikunjungi selama di Sabang?
Tempat makan di Sabang yang buka sampai malam hanya di kota, jadi kalau kalian menginap di pinggir kota, usahakan cari dulu tempat makan malam (atau hotel sudah menyediakan makan lebih bagus)

a. Babah Alue restaurant di Iboih
    Restoran ini menjual seafood standar seperti ikan, cumi, udang. Rasanya sangat sederhana, tapi justru itu yang membuat kami sangat suka.. bingung mau ngapain lain di Sabang? Di dinding kaca restoran Babah Alue ada things to do in Sabang that you won’t find in your guide book! *hayooo dicariiii*
 
b. Kencana restaurant
    Di sini dijual masakan rumahan orang Aceh.. jadi tahu masakan Aceh campur Padang (karena pemiliknya Aceh-Padang) seperti apa..menu yang dijual seperti gulai kepala kakap, tumis teri, dan gulai-gulai aceh lainnya menggugah selera setelah keliling pulau seharian J
 
c. Mie aceh dekat pelabuhan
    Ini random saja, namanya juga travelling, hehe… mie aceh yang dijual di sabang, porsinya tidak besar, harganya juga hanya 10rb rupiah..

d. Sate gurita di pulau rubiah
     Tempat makan di pulau rubiah biasanya disinggahi turis-turis yang selesai snorkeling atau main di pulau rubiah. Guritanya dipotong bagian tentakelnya dan dipotong kecil-kecil, ditemani sambal kacang. Dikira dagingnya ini akan alot seperti ban bekas, ternyata empuk banget! Enak banget dimakan terutama setelah snorkeling di sekitar pulau rubiah. Jangan membayangkan porsinya gede, tapi lebih seperti porsi sate ayam di Jakarta isi 10 tusuk lah.. ini aja kita ngga sempat foto karena makanannya langsung ludes!
 
e. Kue kacang hijau di Sabang
   Ini salah satu oleh-oleh dari kota Sabang. Seperti bakpia, namun sedikit berbeda. Bisa juga mengunjungi pabriknya loh di kota Sabang.. Dijual juga di kota Banda aceh jadi kalau lupa beli di Sabang bisa beli sebelum flight kembali ke kota asal.
 

Kota Sabang ini enak, nyaman, dan indah. Tapi pengalaman, kalau lebih banyak turis, lebih kotor keadaannya. Sudah sampai berbusa-busa mulut penduduk di sana untuk minta turis jangan dikotori alam kita, tapi tetap saja oknum-oknum tidak bertanggung jawab melakukannya. jangan jadi orang udik yah, yang buang sampah sembarangan, yang coret-coret, itu yang ngga peduli, itu yang nggak keren. Kita harus peduli! karena bersih itu indah, bersih itu keren! *kampanye*
 
 
 
 
 
Key words : wisata travelling aceh banda aceh sabang pulau weh liburan tempat kuliner hotel tempat menginap panduan wisata tips dan trik resort penginapan hotel berpakaian di sabang indonesia berpakaian di aceh berpakaian di sabang liburan 

Wednesday 4 June 2014

Liburan ke banda aceh


Liburan panjang di akhir bulan ini kami sekeluarga sempatkan untuk berkunjung ke rumah saudara-saudara di Banda Aceh sekalian mampir ke pulau Sabang yang konon katanya indah banget.. kebetulan keluarga suami adalah orang Aceh, jadi sebenarnya ini perjalanan pulang kampong suami dan mertua.. berangkat tanggal 24 May dan pulang tanggal 29 May, liburan kemarin benar-benar membuat pikiran kembali segar dan mood kembali oke!

Sebenarnya banyak tempat wisata di propinsi Aceh, seperti Danau Takengon, Lhokseumawe, dan berbagai kota-kota kecil lainnya di Aceh, namun perjalanannya bisa memakan waktu berjam-jam lamanya menggunakan mobil (yak, tidak ada pesawat) dari banda aceh, jadi lain kali saja deh kita berpetualang ke kota lainnya..

Kali-kali aja ada yang berpikiran untuk berlibur ke Banda Aceh, ini adalah hal yang paling sering ditanyakan (maaf yaa fotonya dikit.. kebetulan kamera ketinggalan di Jakarta :p ) :

BANDA ACEH

1.       Tata busana / pakaian yang harus atau sebaiknya dipakai di Banda Aceh

Ini pertanyaan yang PALING PERTAMA muncul begitu rencana pergi ke Aceh keluar dari mulut suami. Bayangan akan polisi syariah mencambuk penduduknya yang tidak taat peraturan Islam yang pernah kami tonton di National Geographic membuat kami bergidik (dan mungkin bukan kami saja, tapi orang-orang lain juga). Please deh, itu overrated banget. Media itu kan suka berita hangat bertabur bumbu.. kenyataannya di sana ngga segitunya kok.. Polisi syariah ini juga hanya berlaku di Banda Aceh, karena keluar sedikit dari kota Banda Aceh, tidak seketat itu lagi peraturannya… Intinya, Aceh itu kan propinsi yang menganut islam dengan sangat kuat, dan kita bertamu ke sana, tolong dihormati. Pakaiannya biasa saja kok :

Untuk perempuan, kalau bisa lengan panjang atau 7/8, celana panjang atau rok, dan siapkan selendang atau kerudung yang bisa dipakai untuk menutup kepala. Bagi non muslim, bukannya membatasi kebebasan berbusana, namun berpakaian tertutup juga menghindarkan tatapan-tatapan tidak enak dari orang-orang di sana. Ingat, kita ini bertamu ke daerah orang. Sama halnya apabila ke pantai.. jangan heran kalau para wanita memakai baju renang tertutup atau memakai baju lengkap untuk nyemplung ke air.

Untuk lelaki, biasa saja, kaos, celana panjang, atau celana pendek di bawah lutut (tolong buat para lelaki yang suka belanja celana pendek ketat dari T*PMAN, disimpan dulu di koper yaa) karena aurat laki-laki umumnya sih sudah tertutup dengan pakaian sehari-hari,

 

2.       Hotel tempat menginap di Banda Aceh

Banyak pilihan hotel tempat menginap di Banda Aceh, silakan cari di Agoda atau tanya teman… kalau Rinka kemarin menginap di Hermes Palace Hotel. Dulunya dikelola oleh Swissbell, sekarang manajemennya sudah berganti. Tipikal hotel merek besar tapi manajemennya orang Indo ya.. desainnya wah (pada jamannya), tapi sayang maintenancenya agak kurang.. banyak hotel baru juga di Aceh.. mulai dari hotel kecil sampai bintang 4.. saran Rinka, carilah yang dekat pusat keramaian, karena nanti kalau di luar kota, susah mencari makan dan pergi kemana-mana..

 

3.       Tempat wisata apa saja di Banda Aceh

Karena agenda utama adalah berkunjung ke rumah saudara-saudara, jadi tempat yang dikunjungi tidak banyak :

a.       Museum Tsunami

Memoir yang dibangun berisi tentang kejadian tsunami, perbaikan yang dilakukan, pihak yang berkontribusi, bahkan di lantai atas ada little science museum tentang gempa dan tsunami. Masuk ke museum tsunami tidak boleh membawa tas, jadi harus dititipkan di tempat penitipan tas di depan museum. Dompet, handphone, kamera boleh dibawa kok, siapa tahu mau foto-foto..  

b.      PLTD Apung

Kapal yang terdampar di kota Banda Aceh kini dijadikan pusat wisata dan tempat mengingat betapa  besar tsunami yang waktu itu terjadi. Rangkuman cerita tsunami juga bisa dilihat di museum tsunami.

c.       Masjid Baiturrahman

Masjid yang tetap kokoh berdiri walau diterjang tsunami. Rangkuman cerita tsunami juga bisa dilihat di museum tsunami.
Masjid Baiturrahman
 

d.      Lapangan Blang padang

Lapangan tempat lari pagi dan beraktivitas penduduk Aceh di akhir minggu.. enak, banyak pepohonan dan ada warung kopi kecil-kecil di sekitarnya

e.      Pantai Lhok Nga

Bukan hanya pantai ini saja, ada pantai Gosong, dan lainnya yang bisa dikunjungi, bersantai di pinggir pantai yang tenang, minum kelapa muda.. melihat anak-anak Aceh main bola… main pasir…   

 

4.       Bagaimana bepergian atau sarana transportasi ke dan di Banda Aceh

Banda Aceh bisa dituju menggunakan pesawat dari Jakarta, sudah banyak juga kok maskapai yang punya rute penerbangan ke sana..
Bandara Sultan Iskandar Muda
 
Untuk di Aceh, sayangnya, taksi tidak semudah di Jakarta, dan angkutan umum juga jarang. Rinka sarankan sewa mobil (kalau bisa sama driver) tinggal sebut tempat yang dituju, wuush langsung menuju ke sana. Lebih menghemat waktu daripada harus cari-cari jalan dengan membaca peta (kecuali tipe travelling backpacker yang doyan nyasar) plusnya, bisa ke kota-kota kecil juga sekalian menggunakan mobil rental itu.. konon kata suami yang pernah ke Lhokseumawe, pemandangannya nggilani! Bagus banget! Dan makanan lautnya juga berlimpah (not to mention lebih murah daripada Jakarta, dengan cita rasa Aceh yang unik). Obrolan dengan driver yang cukup berpengalaman juga menambah pengetahuan loh..

 

5.       Restoran atau wisata kuliner di Banda Aceh

a.       Mie Aceh Razali

Nah ini… makanan yang pasti dikenal sama orang-orang tentang Aceh pastinya adalah Mie Aceh.. ya kaan..konon ini yang terkenal di sana..tenang, yang di Banda Aceh tidak sepedas apa yang kalian rasakan di Jakarta kok.. (surprisingly) makanya lidah Rinka lebih cocok di Aceh, hihi..

b.      Atjeh Rayeuk

Kalo datang pas jam makan siang, biasanya penuuh… terus, jangan pesan ikan bakar syalala yang ada di menu yang ditawarkan, pesan ayam tangkap saja.. karena next menu-menu yang dihidangkan mirip dengan teknik di restoran padang..  semua dihidangkan, dan bayar apa yang kita makan saja.. Gulai pli’u, asam keu’eung (namanya agak-agak lucu, tapi enak loh) makanlah semuanya, halal dan enak kok!

c.       Seafood Banda

Seperti biasa saja, ada kota dekat pantai, pasti ada restoran seafood, dijamin seafoodnya segar..
at Seafood Banda resto
 

d.      Warung kopi!

Yak.. budaya aceh yang gemar minum kopi membuat warung kopi menjamur di sana.. mulai dari yang pinggiran sampai yang besar.. umumnya akan disertai dengan cemilan kecil di meja… sekali-kali coba warung kopi dan pesan kopi khas aceh yang terkenal..

 
Blog selanjutnya akan berkisar ttg sabang… ditunggu yaaaah!