Minggu, 29 Desember 2013
Hari Minggu yang mendung
mengawali perjalanan kami di Antalya. Sesuai dengan apa kata website dan
berbagai narasumber, kota di pesisir Turki ini memang sering sekali hujan di
bulan Desember. Hujannya tanggung, gerimis-gerimis sangat kecil tapi sepanjang
hari tidak berhenti. Tapi kita sudah sampai di Antalya, masa kita hanya diam di
hotel?
Untungnya hotel yang Kami tempati, Best western Hotel, dekat dengan Old City Antalya. Old City adalah peninggalan kota zaman dahulu yang arsitektur bangunannnya masih dijaga dan tidak berubah seperti Turki zaman Sultan dahulu. Menarik sekali, karena gang-gang kecil itu memiliki suasana Eropa zaman dahulu.
Hari Minggu, dan mendung
sepanjang hari. Kehidupan di Antalya mulai sangat siang, sekitar jam 11 siang toko-toko
baru mulai buka. Kami mencoba mencari tempat tour atau penyewaan mobil yang
bisa kami sewa. Namun apa daya, beberapa tempat yang kami kunjungi, tutup
karena itu adalah hari Minggu. Ada yang buka, tetapi ternyata penyewaan mobil
tersebut tidak memiliki supir di hari Minggu untuk mengantarkan Kami ke
mana-mana. Alhasil setelah berkeliling Old City, ada satu tempat tour yang
buka! Yeaay! Kami mendaftarkan diri untuk day tour keesokan harinya. Kami
mendaftarkan diri untuk mengunjungi Perge, Aspendos, Side. Harga tournya 55
Euro per orang. PIlihan untuk tour di bulan Desember memang sedikit dikarenakan
cuaca dan low season. Tetapi umumnya harga tournya adalah sekitar 50
Euro/orang sudah termasuk makan siang dan tiket masuk atraksi turis. Berikut adalah beberapa website tour yang bisa digunakan kalau mau berkunjung ke Antalya :
Di dalam Old City ada beberapa peninggalan
bersejarah yang bisa dikunjungi. Contohnya adalah
- Clock tower (seperti menara dan di atasnya ada jam)
- Broken minaret(pertama kali dibuat sebagai kuil, kemudian diubah menjadi gereja, kemudian masjid, gereja, dan terakhir masjid lagi pada masa Sehzade Korkut)
- Hidirlik Tower (menara pertemuan antara City walls dan sea walls)
- Hadrian's gate (gerbang yang dibuat khusus untuk menghormati Kaisar Roma, Hadrian ketika berkunjung pada tahun 130)
Awalnya kita sempat berpikir bahwa akan ada seperti
museum kecil yang menjaga semua peninggalan tersebut dan ada biaya masuknya. Ternyata peninggalan-peninggalan tersebut
hanya dijaga sebuah pagar dan tampaknya tidak terawat. Bahkan seperti Hadrian's gate, satu-satunya Gerbang masuk Old City yang bentuknya masih bertahan seperti masa jayanya dahulu, digunakan sebagai gerbang keluar masuk Old City seperti itu saja tanpa usaha perawatan lainnya... Sayang sekali..
Harbour view |
Hidirlik tower |
Hadrian's gate |
The harbour |
Seluruh peninggalan ini bisa
dicapai dengan berjalan kaki. Yah memang sedikit berolahraga, karena di
Antalya, tampaknya semua orang (sampai kakek nenek) ke mana-mana berjalan kaki.
Ditambah, di Old City, gang kecilnya tidak semuanya bisa dilewati mobil. Taksi
pun hanya taksi kecil yang bisa lewat.
Ujung dari Old City adalah
Harbour atau pelabuhan. Di Antalya, pada musim panas terutama, perahu-perahu kayu
yang didesain unik bisa disewa oleh turis untuk menyusuri pesisir Antalya dan
melihat kota Antalya dari laut. Namun di musim dingin seperti Desember, kapal
yang beroperasi sedikit dan pemandangan tertutup oleh kabut tipis.
Akhirnya Kami memutuskan untuk
makan siang dan berjalan-jalan saja di sekitar Old City tanpa menaiki perahu
sewaan. Untuk makan siang, cobalah kafe di dalam Old City. Kafe-kafe kecil yang
menawarkan minum Turkish tea atau makan siang seafood segar tangkapan nelayan
sekitar, patut dicoba. Kafe yang Kami coba adalah Mermerli Café, kafe di puncak tebing yang menawarkan pemandangan luar biasa. Pemandangannya betul-betul indah dan memang tergolong kafe yang agak mahal di sana. Kami makan ikan
tangkapan hari itu, yaitu Seabass. Hanya dipanggang, dengan sedikit bumbu,
namun segar sekali. Harganya 80 TL atau sekitar 480rb rupiah untuk ikan seberat
800 gram. Papa mertua yang biasanya sangat pemilih untuk makanan, sampai menambah porsinya untuk makan ikan segar ini.. hmm.. teringat ini jadi lapar...
Mermerli Restaurant |
Pemandangan saat makan siang |
Senin 31 Desember 2013
Jam 07.30 Kami sudah bersiap
sarapan di hotel karena jam 08.00 Kami akan dijemput oleh tour. Kami akan
berkeliling melihat kota Antalya dan peninggalan-peninggalannya yang terkenal. Anggota
tour ini benar- benar beragam, yaitu Korea, Taiwan, Indonesia, India, dan
Bulgaria.
First
stop, Kami dibawa menuju Perge. Kota masa lalu yang menjadi pusat arkeologi
terdekat dari kota Antalya. Patung, bejana, pokoknya hampir semua benda yang
ada di Antalya Museum ditemukan di sini. Pertama kali masuk ke Perge, akan
tampak pilar-pilar tinggi yang di sekelilingnya adalah bekas ruangan-ruangan
seperti toko. Ternyata itu adalah Agora, sebuah pusat perdagangan kota yang
menjadi jantung kota pada masa itu. Agora tidak hanya berada di Perge. Semua kota
pada zaman dahulu memiliki Agora. Kalau dibayangkan, Agora itu adalah mall di
zaman sekarang. Selain itu, di sini ada public baths yang menggunakan batuan
khusus agar air yang disimpan di dalam saluran tersebut tetap hangat di musim
dingin, namun sejuk di musim panas. Satu lagi yang unik, di masa lampau, pasti satu kota memiliki donatur tetap untuk perkembangan kotanya, dan orang tersebut sangat kaya. Perge memiliki satu donatur, Lady Plancia Magna yang bahkan dibuat patungnya ukuran orang normal dan kini dipajang di Antalya Museum.
Perge |
tour di Perge |
Agora di Perge |
jalan di kota Perge |
Next stop, Aspendos. Aspendos adalah teater
yang dibuat menggunakan teknik Romawi kuno. Perbedaan antara teater Romawi dan
Yunani adalah, teater yang dibuat menggunakan teknik Yunani biasanya dibangun
dengan alam di sekitarnya, jadi selain menonton pagelaran yang berlangsung,
penonton bisa melihat luas dan jauh ke alam sekitarnya. Namun, bangsa Romawi
menyukai penontonnya focus kepada pertunjukan, sehingga dia membangun sebuah
teater yang tertutup dari dunia luar (walaupun tetap tanpa atap) dan hasilnya
adalah teater tersebut memiliki teknik peredaman suara yang sangat bagus. Beberapa
artis seperti Luciano Pavarotti dikabarkan pernah berkunjung dan menyanyikan
lagu di Aspendos. Salah satu hiburan lainnya adalah di sini kita bisa berfoto
dengan gladiator! Well, bukan gladiator betulan, karena dia hanya menggunakan
kostum. Tenang, dia tidak akan menipu, karena hasil fotonya bisa diambil di
gift shop official Aspendos di dekat pintu masuk.
Aspendos Teater |
Side, adalah tujuan Kami berikutnya. Ini adalah
salah satu kota pelabuhan terkenal karena menyimpan banyak peninggalan di
Antalya. Side artinya adalah Pomegranate. Di Turki terutama di Antalya,
Pomegranate juice sangat popular dan dijual mulai dari kios kecil sampai
restoran mahal. Begitu bus berhenti di parkiran, tour guide Kami hanya
memberikan arahan di mana lokasi peninggalan yang bisa Kami lihat. Selebihnya,
waktu bebas.. warung dan kios kecil yang
menjajakan souvenir sangat banyak di sini, namun MAHAL. Rinka sarankan untuk
hanya berjalan-jalan dan tidak menghabiskan uang di sini. Kafe-kafe yang
terletak di tepi pantai Side sebenarnya juga lucu, namun sayang udara musim
dingin yang cenderung kelabu membuat pemandangannya sedikit terhalang. Side
memiliki beberapa tempat yang bisa dikunjungi,
- - Agora (hanya bisa dilihat dari luar, karena
sedang direnovasi)
- - Temple of Apollo (jangan masuk, karena bayar. Foto-foto
saja dari luar. Ini adalah kuil untuk menyembah dewa Apollo)
- - Necropolis (pemakaman kuno)
- - Great Turkish bath (tempat pemandian umum Turki
yang terbesar di masanya. sayangnya kurang terawat, dan berada di belakang kios-kios souvenir di Side)
- - foto bersama unta (ini terletak di dekat Agora Side, namun Rinka tidak tahu harganya karena hanya melihat)
Temple of Apollo |
Great Turkish Bath |
Agora |
Gerbang masuk Side |
Tour
guide Kami bertanya, berapa hari yang akan Kami habiskan di Antalya.. begitu
Kami menjawab hanya 3 hari, dia merespon “disaster.. disaster.. you can not
visit Antalya in just three days” dan ternyata betul, Kami merasa sangat kurang
karena ternyata Antalya tidak bisa dikunjungi hanya dalam 3 hari. Lucunya,
sepanjang tour dia sedikit (agak banyak sih) curhat mengenai kurangnya
perhatian pemerintah terhadap Antalya. Situs kuno yang ditemukan di Antalya
jumlahnya sangat banyak, tetapi tidak dirawat dan banyak yang dicuri oleh
orang. Kemudian sedikit pula orang masih tidak tahu tentang Antalya, padahal ini adalah kota yang sangat indah. bahkan di situs travelling sekaliber tripadvisor dan lonelyplanet, Antalya juga belum dieksplor sedalam itu... well, kami bisa menjadi salah satu duta Antalya dong! :p
selain itu, sebagai seorang muslim, dia menceritakan masa jaya orang muslim
zaman dahulu di Turki dan peninggalannya yang fantastis. Sekarang sisanya
hanyalah sholat 5 waktu (yang mungkin juga banyak yang ditinggalkan) kemudian “nothing”.
Kami menjadi tersentil dengan ucapannya mengingat kami satu-satunya keluarga
muslim di tour tersebut. Semoga umat muslim bisa kembali berjaya seperti pada
masa lampau.
Last stop, Manavgat waterfall. Nothing special
menurut Rinka sih, kecuali airnya yang luar biasa bersih dan kebiru-biruan. Ada
tukang foto yang menawarkan foto bersama burung kakaktua kalau suka.. walaupun
Rinka kurang mengerti hubungan antara waterfall dan burung kakaktua.
Manavgat waterfall |
Walaupun masih ingin berjalan-jalan, tetapi tour hari ini harus disudahi karena sudah saatnya pulang ke hotel masing-masing dan beristirahat :) See you tomorrow!